Ragam Tinju: Jelang Masuk Hall of Fame, Evander Holyfield Kenang Jasa Ibunda

Penulis: Hanif Rusli
Minggu 11 Jun 2017, 21:30 WIB
Ragam Tinju: Jelang Masuk Hall of Fame, Evander Holyfield Kenang Jasa Ibunda

Evander Holyfield bersama sang ibunda, Annie, dalam sebuah foto pada 1987

Ligaolahraga.com -

Ligaolahraga – Ragam Tinju: Pada Minggu (11/6) sore waktu setempat, Evander Holyfield, yang keteguhan dan mental pejuangnya menjadikannya sebagai salah satu petinju kelas berat terhebat dalam sejarah olahraga ini, akan ditasbihkan masuk International Boxing Hall of Fame.

Bersamanya dari alam ‘sana’ adalah almarhumah ibundanya, Annie Holyfield, wanita yang mewariskan sifat keras kepalanya yang membentuk sosoknya. “Ibu sayalah yang mengajarkan kepada saya untuk tidak pernah menyerah dan selalu bekerja keras. Selalu,” kata Holyfield kepada ESPN, Kamis (8/6).

“Beliau selalu berkata sudah seharusnya kamu tak boleh menyerah, sudah seharusnya kamu selalu bekerja keras,” tandasnya. “Kata beliau, ‘Jika kamu bekerja lebih keras daripada yang lain, 99 persen kamu akan mengalahkan mereka. Jangan pernah ambil jalan pintas. Lakukan itu dan kamu mungkin menang.”

http://cdn4.sportngin.com/attachments/photo/7949/1662/de2f2251-633d-43a6-92c8-19f0eb24dbb6.JPG

Petinu pertama yang memenangi gelar juara dunia kelas berat sebanyak empat kali

 

Dengan mentalitas itu, Hoyfield, warga Atlanta, AS, berusia 54 tahun yang dikenal sebagai “The Real Deal”, masuk dalam buku rekor tinju. Tak hanya meraih medali perunggu Olimpiade 1984 dan menjadi juara dunia sejati kelas penjelajah, dia juga sukses naik kelas untuk menjadi juara dunia sejati kelas berat dan petinju pertama yang empat kali menggenggam sabuk kelas berat.

Pada akhir pekan ini, Holyfield akan masuk jajaran petinju legendaris nan abadi dalam upacara penasbihan IBHOF ke-28 di Canastota, New York.

Annie Holyfield wafat pada 1996 akibat cedera yang dilaminya dalam kecelakaan mobil, beberapa bulan sebelum Holyfield mencatat kemenangan paling mahsyur, meng-KO favorit Mike Tyson di ronde ke-11, untuk memenangi gelar juara dunia untuk kali ketiga. Holyfield akan mengingat sang ibunda saat dirinya ditasbihkan masuk IBHOF.

http://a.espncdn.com/photo/2013/0823/box_tyson_holyfield_07.jpg

Beberapa bulan setelah Annie wafat, Evander Holyfield meng-KO Mike Tyson

 

Bersama Holyfield, yang juga masuk IBHOF tahun ini adalah dua mantan juara dunia di tiga kelas: petinju legendaris Meksiko Marco Antonio Barrera, juara di kelas bulu yunior, bulu dan ringan yunior, serta almarhum Johnny Tapia, yang wafat pada 2012 dan pernah juara du lelas bantta, yunior, bantam dan bulu.

Selain itu, nonpetinju diwakili oleh pelatih Australia Johnny Lewis, hakim veteran Nevada Jerry Roth dan ‘ring announcer’ almarhum Jimmy Lennon Sr. Di kategori pengamat, ada duet broadcast Showtime, Steve Farhood dan Barry Tompkins. Di kategori petinju tempo doeloe, ada almarhum Eddie Booker, kontender di kelas welter dan menengah di era 1940s dan 50-an.

https://s3.amazonaws.com/tpt-uploads-production/uploads/72319737.jpg

Trilogi pertarungan melawan Riddick Bowe

 

Holyfield (44-10-2, 29 KO), yang berkarier di dunia pro antara 1984 sampai 2011, terlibat dengan begitu banyak pertarungan yang patut dikenang, termasuk versus penghuni Hall of Fame lainnya. Selain dua kemenangan beruntun atas Tyson, ada pula trilogi melawan Riddick Bowe.

Kemudian ada pula pertarungan klasik pertama melawan Dwight Muhammad Qawi, di mana dia merengkuh gelar juara dunia pertama dan kehilangan bobot delapan kilogram dalam pertarungan habis-habisan selama 15 ronde yang dia menangi dalam kemenangan angka ‘split decision’.

http://www.thefightcity.com/wp-content/uploads/2017/02/holy-qawi-color.jpg

Duel habis-habisan versus Dwight Muhammad Qawi di kelas penjelajah

 

Jangan lupa juga duel melawan Lennox Lewis (dua kali), Buster Douglas, George Foreman, Larry Holmes, Michael Moorer (dua kali), Ray Mercer, Michael Dokes, John Ruiz (tiga kali) and Hasim Rahman. Holyfield menghadapi semua petinju terkenal di eranya dan mengalahkan sebagian besar di antaranya.

“Saya tidak membuat alasan kenapa saya tak menghadapi orang ini atau orang itu,” katanya. “Saya melawan siapapun yang memang saya harus hadapi. Saya melawan siapapun. Tak ada alasan.”

Dia melakukan itu karena dia punya satu tujuan, yang ditanamkan dalam dirinya oleh ibunya. “Saya hanya berupaya  untuk menjadi yang terbaik,” kata Holyfield. “Saya ingin memberi semua yang saya miliki. Ibu saya, dialah yang mengatakan kepada saya untuk selalu memberikan kemampuan terbaik saya dan itulah yang saya selalu coba lakukan.”

Artikel Tag: Evander Holyfield, International Boxing Hall of Fame, Tinju

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/ragam-tinju-jelang-masuk-hall-of-fame-evander-holyfield-kenang-jasa-ibunda
6786  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini