Olimpiade 2024: Gender Imane Khelif Dipertanyakan Usai Lawan Pilih Mundur

Penulis: Hanif Rusli
Jumat 02 Agu 2024, 04:41 WIB
Imane Khelif (kanan) dinyatakan sebagai pemenang setelah lawan dari Italia, Angela Carini, mundur di tengah pertarungan pada Kamis (1/8). (Foto: AP)

Imane Khelif (kanan) dinyatakan sebagai pemenang setelah lawan dari Italia, Angela Carini, mundur di tengah pertarungan pada Kamis (1/8). (Foto: AP)

Ligaolahraga.com -

Imane Khelif dari Aljazair meraih kemenangan dalam pertandingan tinju Olimpiade perdananya pada hari Kamis (1/8) ketika Angela Carini dari Italia mengundurkan diri hanya dalam waktu 46 detik.

Keikutsertaan Imane Khelif di Olimpiade Paris telah menjadi perdebatan karena ia didiskualifikasi dari kejuaraan dunia 2023 setelah gagal dalam tes kelayakan gender.

Pertarungan hanya berlangsung beberapa saat sebelum Carini berhenti, sebuah kejadian yang jarang terjadi dalam tinju Olimpiade. Penutup kepala Carini terlepas dua kali sebelum ia meninggalkan pertarungan. Menolak menjabat tangan Khelif setelah pertandingan, Carini terlihat kesal dan menangis di atas ring.

Imane Khelif mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada para pendukungnya, dengan mengatakan, "Pertama, saya berterima kasih kepada seluruh rakyat Aljazair setelah kemenangan pertama ini. Saya berharap dapat meraih kemenangan kedua untuk mengamankan medali dan kemudian memikirkan medali emas. Saya mengatakan kepada rakyat Aljazair bahwa saya bekerja untuk memberikan yang terbaik yang saya bisa untuk membuat mereka bahagia."

Carini kemudian menjelaskan keputusannya untuk berhenti, dengan alasan rasa sakit yang luar biasa di hidungnya akibat pukulan awal. Ia membantah telah membuat pernyataan politik atau menolak untuk bertarung melawan Khelif.

"Saya merasakan sakit yang luar biasa di hidung saya, dan dengan kedewasaan seorang petinju, saya mengatakan 'cukup' karena saya tidak bisa menyelesaikan pertarungan," katanya.

Pelatih tinju Italia, Emanuele Renzini, mengungkapkan bahwa Carini memiliki opsi untuk mundur dari pertarungan. "Saya berkata kepadanya, 'Angela, jika kamu tidak ingin naik ring, ayo tidak usah naik,' tapi dia bertekad untuk memperjuangkan medali," katanya.

Imane Khelif, peraih medali perak pada kejuaraan dunia Asosiasi Tinju Internasional (IBA) 2022, didiskualifikasi dari kejuaraan tahun lalu karena kadar testosteronnya yang tinggi. Meskipun demikian, ia diizinkan untuk bertanding di Paris di bawah peraturan Komite Olimpiade Internasional (IOC).

Penonton di North Paris Arena dibuat bingung dengan akhir pertarungan yang tiba-tiba, namun Khelif menerima sambutan yang hangat.

Selain Imane Khelif, petinju Taiwan, Lin Yu-ting, juga menghadapi sorotan karena alasan yang sama. Lin, yang memenangkan kejuaraan dunia IBA pada 2018 dan 2022, dicopot dari medali perunggu tahun lalu karena tidak memenuhi persyaratan.

Komite Olimpiade Aljazair mengutuk penggambaran negatif media terhadap Khelif, dan membela haknya untuk berkompetisi. Lin akan memulai kampanyenya di Paris dengan menghadapi petinju Uzbekistan, Sitora Turdibekova, setelah ia mendapatkan bye di ronde pertama.

Laga Imane Khelif selanjutnya adalah melawan Anna Luca Hamori dari Hungaria. Hamori menyatakan tidak memiliki kekhawatiran untuk melawan Khelif, dengan mengatakan, "Saya tidak takut."

Khelif dan Lin sama-sama berkompetisi di Olimpiade Tokyo tanpa kontroversi. Mereka diizinkan untuk bertanding di Paris oleh gugus tugas IOC, yang mengawasi tinju Olimpiade karena penangguhan IBA atas masalah tata kelola.

IOC menegaskan bahwa semua kompetitor di kategori wanita memenuhi aturan kelayakan. "Mereka adalah wanita di paspor mereka," kata juru bicara IOC, Mark Adams.

IOC menekankan pentingnya keadilan dan kompleksitas dari masalah ini, terutama mengingat adanya pembaruan dalam aturan gender baru-baru ini oleh berbagai federasi olahraga.

Atlet kelas menengah Australia, Caitlin Parker, menyuarakan keprihatinannya tentang keadilan dan keamanan dalam olahraga tarung. "Saya tidak setuju jika hal itu diperbolehkan, terutama dalam olahraga tarung, karena itu bisa sangat berbahaya," kata Parker. Ia menekankan pentingnya keadilan dalam olahraga.

IBA menyatakan bahwa Khelif dan Lin tidak menjalani pemeriksaan testosteron tahun lalu, namun mereka menjalani tes yang berbeda, yang secara spesifik masih dirahasiakan. Presiden IBA, Umar Kremlev, mengkritik IOC dan keputusan untuk mengizinkan Khelif dan Lin bertanding.

Isu kelayakan gender dalam olahraga terus memicu perdebatan, dengan para atlet dan ofisial menyerukan pertimbangan menyeluruh atas kompleksitas yang terlibat.

Artikel Tag: Imane Khelif

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tinju/olimpiade-2024-gender-imane-khelif-dipertanyakan-usai-lawan-pilih-mundur
424  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini