Mitra Latih: Pukulan Wilder Jauh Lebih Keras Dibanding Joshua dan Klitschko

Penulis: Fafa Zahir

Selasa 04 Sep 2018, 07:00 WIB

Mitra Latih: Pukulan Wilder Jauh Lebih Keras Dibanding Joshua dan Klitschko — Deontay Wilder/Boxingscene

Berita Tinju: Richard Towers pernah menjadi mitra latihan petinju papan atas dunia dalam beberapa tahun terakhir. Dia pernah menjadi sparring partner petinju-petinju hebat seperti penyandang empat sabuk juara kelas berat Anthony Joshua; juara WBC Deontay Wilder, serta mantan raja kelas berat asal Ukraina, Wladimir Klitschko.

Deontay Wilder Hanya Punya Satu Pilihan Tersisa Atau Kariernya Tamat

Lantas siapa menurutnya yang memiliki pukulan paling keras? Towers yang kini telah pensiun menyatakan bahwa Wilder-lah yang memiliki pukulan terkeras di antara ketiganya. Dia bahkan berani menyatakan bahwa petinju asal Amerika Serikat itu memiliki pukulan paling mematikan di antara petinju-petinju hebat yang ada saat ini.

Dalam wawancara baru-baru ini, sosok berusia 39 tahun itu berkata Wilder adalah petinju yang pukulannya jauh lebih keras dibanding petinju-petinju lain seperti Anthony Joshua, Wladimir Klitschko, Vitali Klitschko, dan Tyson Fury.

Wilder saat ini akan menghadapi pertarungan melawan Fury, petinju yang pernah menyandang empat sabuk juara kelas berat setelah menundukkan Wladimir Klitschko pada 2015 lalu.

Towers berpengalaman menghadapi keduanya karena pernah menjadi sparring partner mereka. Menurutnya Wilder akan diuntungkan dalam partai ini lantaran memiliki pukulan lebih kuat.

“Saya pernah bermitra tanding melawan semua petinju kelas berat kecuali Joseph Parker. Dan, saya tahu jika berbicara soal kekuata pukulan, Deontay Wilder memiliki kelas tersendiri,” papar Towers kepada The Sun.

“Kalau saya menilai. Dia memukul empat kali lebih keras dibanding Vitali Klitschko. Dia memukul lima kali lebih keras dibanding Wladimir Klitschko. Dia memukul enam kali lebih keras dibanding Anthony Joshua, dan dia memukul delapan kali lebih kuat dibanding Tyson Fury.”

Menurut Towers, Fury mengambil risiko sangat tinggi dengan memutuskan untuk menantang Wilder. Fury sempat absen lebih dari dua tahun sebelum memutuskan kembali naik lagi.

Pada laga pertama comebacknya dia menghentikan Sefer Seferi pada ronde keempat. Kemudian dia menundukkan Francesco Pianeta dengan angka, Agustus lalu.

“Kami berulangkali bermitra tanding selama dua tahun dan dia petinju hebat. Namun saya harus jujur mengatakan dia telah keliru mengambil laga ini (melawan Wilder),” kata Towers yang memiliki tinggi badan 203 sentimeter ini.

“Tyson baru saja kembali lagi bertinju. Meski dia petinju tangguh namun ini bukan waktu yang ideal baginya bertarung melawan Wilder,” paparnya.

“Pergerakannya sudah bagus jika melawan lawan yang mudah. Namun tubuh dan kepalanya terlalu berat untuk bergerak jika melawan Wilder dalam 12 ronde. Itu bukan pekerjaan mudah untuknya,” kata Towers lagi.