Joseph Parker Inginkan Kesempatan Untuk Balas Kekalahan Dari Anthony Joshua

Mantan juara dunia kelas berat WBO, Joseph Parker (35-3, 23 KO) telah menemukan titik terang sejak dikalahkan Anthony Joshua dalam sebuah pertarungan unifikasi.

Enam tahun lalu, karir petinju Selandia Baru berusia 32 tahun ini mengalami masa-masa sulit ketika ia kehilangan gelar juara dunia dari Anthony Joshua, dan ia gagal bangkit saat menghadapi Dillian Whyte dan kalah dalam dua pertarungan tersebut.

Meskipun Joseph Parker memenangkan enam pertandingan berikutnya, ia tidak selalu tampil meyakinkan. Derek Chisora menjatuhkannya pada ronde pertama pertarungan pertama mereka pada Mei 2021 sebelum Parker akhirnya menang melalui “split decision”.

Pertandingan ulang mereka pada bulan Desember di tahun yang sama juga berlangsung sangat ketat, dengan tiga knockdown dari Parker yang hampir saja memisahkan mereka. Kekalahan KO pada ronde ke-11 dari Joe Joyce pada bulan September 2022 nampaknya akan mengakhiri karier Parker sebagai penantang serius.

Namun, beberapa pilihan cerdas membawa Joseph Parker kembali ke dalam persaingan. Ia menghadapi tiga lawan dengan level lebih rendah sembari mencoba menyesuaikan diri dengan rencana permainan dan gaya bertarung dari pelatih Andy Lee setelah pria asal Irlandia ini mengambil alih tugas pelatih dari Kevin Barry pada 2021.

Keduanya menjadi kekuatan yang tangguh. Dalam dua pertandingan terakhirnya, Parker mengklaim kemenangan atas eks jawara WBC Deontay Wilder dan salah satu penantang kelas berat terkemuka dalam diri petinju kidal China, Zhilei Zhang.

Majalah The Ring kini menempatkan Joseph Parker sebagai penantang nomor tiga di kelas berat, di belakang juara sejati Oleksandr Usyk, Tyson Fury dan Joshua.

Parker menikmati kariernya saat ini dan dapat melihat lebih banyak lagi pertarungan besar di masa depan.

"Saya telah bertinju selama 11 hingga 12 tahun dan saya telah menemukan apa yang cocok untuk saya, formula yang saya miliki, pelatih kepala Andy Lee, George Lockhart, dan pekerjaan yang telah kami lakukan bersama," kata Joseph Parker kepada Sky Sports.

"Ini merupakan pekerjaan yang berat sejak kami bertiga bergabung. Namun semuanya berjalan dengan sangat baik dan apa pun yang kami lakukan, kami ingin mempertahankannya."

Yang paling diinginkannya saat ini adalah kesempatan untuk membalas dendam melawan Anthony Joshua, 34 tahun, yang saat ini sedang terbang tinggi setelah membangun kembali kariernya.

"Ada banyak orang yang ingin bertarung melawan Anthony Joshua. Saya merasa dengan apa yang telah saya lakukan, saya bisa berada dalam posisi untuk melawannya," kata Parker.

"Sejujurnya, ini bukan tentang apa yang saya inginkan dan apa yang dia inginkan. Ini adalah apa yang diinginkan semua orang dan banyak pertarungan yang terjadi di Arab Saudi."

Petinju kidal asal Ukraina, Usyk, 37 tahun, akan bertarung ulang dengan Fury di Arab Saudi pada Desember mendatang setelah mengalahkan petinju Inggris berusia 35 tahun itu melalui poin bulan lalu.

Ada kemungkinan IBF akan mencopot gelarnya sebelum itu karena gagal memenuhi kewajiban wajibnya. Jika gelar tersebut benar-benar kosong, Joseph Parker merasa namanya akan masuk dalam bursa perebutan sabuk merah.

"Saya harap begitu," katanya. "Dengan semua sabuk [yang dipegang oleh] juara dunia kelas berat sejati, ada klausul pertandingan ulang yang berlaku, tetapi sekali lagi, hal-hal ini mungkin atau mungkin tidak terjadi.

"Anda tidak akan pernah tahu bagaimana segala sesuatunya akan terjadi, maka kita lihat saja nanti. Kita lihat saja apa yang akan terjadi. Namun Anda memiliki Anthony Joshua... Saya membiarkan apa pun yang terjadi terjadi dan pertarungan apa pun yang mereka tetapkan, mereka tetapkan dan saya siap menghadapi siapa pun."

Anthony Joshua yang berusia 34 tahun, yang dikaitkan dengan pertarungan melawan pemegang gelar IBF interim Daniel Dubois di Stadion Wembley, London, pada 21 September, memposting di media sosial: "Hampir menyelesaikan negosiasi untuk pertarungan saya berikutnya. Merasa termotivasi."

Artikel Tag: Joseph Parker, Anthony Joshua