Janibek Alimkhanuly Satukan Sabuk, Menang TKO atas Vicenzo Gualtieri

Janibek Alimkhanuly kembali merebut sabuk juara di divisi 160 pound dalam duel yang menunjukkan kekuatan dan dominasinya. Pada Sabtu (14/10), ia menghentikan Vicenzo Gualtieri pada ronde keenam di Fort Bend Epicenter, Rosenberg, Texas, untuk menambah gelar juara kelas menengah IBF, selain gelar WBO miliknya.

Alimkhanuly tidak menghadapi banyak perlawanan untuk mendapatkan setengah dari empat gelar di kelas menengah.

"Kami tahu sejak awal bahwa dia tidak akan melawan," kata Alimkhanuly melalui manajernya, Egis Klimas, yang menerjemahkan wawancaranya dengan ESPN. "Kami sudah mengetahui hal itu. Ia menunggu karena ia mengira saya akan kelelahan. Namun saya tidak merasa lelah."

Sebaliknya, Janibek Alimkhanuly (15-0, 10 KO) meningkatkan intensitas serangan saat laga berlanjut dan akhirnya menerapkan tekanan yang diperlukan untuk mengamankan penyelesaian.

Setelah sebuah uppercut kiri menggoyahkan Gualtieri (21-1-1, 7 KO), atlet Jerman yang sebelumnya tak terkalahkan itu mundur ke salah satu sudut ring. Alimkhanuly melepaskan rangkaian pukulan yang membuat wasit David Fields tidak memiliki pilihan lain selain menghentikan aksi tersebut.

"Saya rasa itu sedikit terlalu dini untuk menghentikan laga, namun tentu saja, ia lebih baik hari ini," kata Gualtieri dalam wawancaranya setelah laga.

Pada ronde ketiga, kekuatan dan ketepatan Alimkhanuly terlihat jelas. Sebuah memar kecil di bawah mata kiri Gualtieri muncul pada ronde ketiga, yang merupakan hasil dari pukulan jab Alimkhanuly dari kuda-kuda kidalnya. Dalam tiga menit aksi berikutnya, matanya mulai membengkak.

Pada ronde kelima, Gualtieri terluka oleh sebuah uppercut kiri keras yang membuat atlet Jerman itu berputar di dalam ring untuk mencegah momentum Alimkhanuly. Namun, hanya masalah waktu sampai Alimkhanuly mendaratkan serangan yang dibutuhkan untuk menang melalui keputusan TKO.

Saat ditanya tentang kekuatan petarung Kazakhstan itu, Gualtieri mengatakan bahwa itu kurang lebih sama dengan "pukulan kering" dalam bahasa Jerman, sebuah frasa yang nampaknya menyiratkan kekuatan besar.

"Kita dapat melihat itu di wajah saya," kata Gualtieri, yang juga memiliki bekas luka dan lecet di hidung dan dahinya.

Janibek Alimkhanuly memperkuat posisinya sebagai petinju kelas menengah paling menakutkan di dunia. Ia berada di peringkat kedua dalam peringkat divisi ESPN pada Sabtu malam. Gennadiy Golovkin, petinju No.1 dengan berat badan 160 pound yang juga berasal dari Kazakhstan, belum pernah bertarung sejak ia kalah angka dari rivalnya Canelo Alvarez pada 2022.

Dua juara lainnya di divisi ini juga belum aktif. Pemegang gelar WBA Erislandy Lara belum pernah bertarung sejak Mei 2022, sementara juara WBC Jermall Charlo tidak pernah naik ring sejak Juni 2021.

Janibek Alimkhanuly menyatakan niatnya untuk menjadi juara kelas menengah yang tak terbantahkan. "Kami ingin menambah dua sabuk lagi dalam koleksi kami," katanya melalui manajernya.

Artikel Tag: Janibek Alimkhanuly