Jai Opetaia Pukul KO David Nyika, Pertahankan Gelar Kelas Penjelajah IBF

Jai Opetaia mempertahankan gelar juara kelas penjelajah IBF hari Rabu (7/1) dengan sebuah KO spektakuler pada ronde keempat atas David Nyika di Gold Coast, Australia.

Jai Opetaia, petinju kelas penjelajah No. 1 versi ESPN, dan Nyika terlibat dalam pertarungan sengit sejak ronde pembuka yang menampilkan pertukaran pukulan keras tanpa henti.

Nyika, peraih medali perunggu Olimpiade berusia 29 tahun dari Selandia Baru, berlaga di tingkatan kelas dunia untuk pertama kalinya setelah ia masuk sebagai pengganti penantang wajib yang mengalami cedera.

Nyika berusaha mendapatkan respek dari Opetaia sejak awal, saat ia mendesak mundur dan melepaskan kombinasi kuat.

Lompatan besar untuk pertarungan ini pada akhirnya terbukti terlalu berat, saat petinju Australia itu mulai merepotkan Nyika dengan hook kanan andalannya.

Jai Opetaia (27-0, 20 KO) menggunakan pukulan kuatnya untuk menjatuhkan sang penantang pada ronde keempat, setelah ia menyarangkan hook kanannya dengan pukulan kiri dalam posisi clinch.

Nyika (10-1, 9 KO) mampu berdiri sebelum hitungan ke-10 dengan kaki yang goyah, dan saat itulah Opetaia masuk untuk mengincar penyelesaian.

Opetaia, 29, menyarangkan sebuah hook kanan yang diikuti dengan pukulan silang kiri dan hook kanan yang memaksa Nyika memegangi tali ring.

Sebuah pukulan kiri terakhir menjatuhkannya ke atas kanvas dan membuatnya tak sadarkan diri. Nyika kemudian sadar dan berjalan keluar dari ring.

“Ia menyetujui laga ini dengan pemberitahuan tiga pekan sebelumnya, ia datang ke sini untuk bertarung, ia memberi saya pertarungan keras; saya menghormati itu,” kata Jai Opetaia.

“Dengan liga yang saya ikuti, saya kira ia akan datang ke sini dan bertinju dan bermain-main, namun ia datang ke sini dan bertarung habis-habisan, ia menginginkan sabuk ini dan menunjukkannya. Saya angkat topi untuk David... Ia terus maju, ia terus memukul, itu pertarungan yang bagus.”

Nyika menggantikan penantang wajib yang tidak diunggulkan, Huseyin Cinkara, yang mengundurkan diri dari pertandingan karena menderita patah pergelangan kaki saat latihan.

Jai Opetaia melakukan pertahanan kelima kalinya atas gelar juara kelas penjelajah miliknya.

Ia memenangkan gelar tersebut melalui kemenangan mengejutkan atas Mairis Briedis pada bulan Juli 2022 di Australia. Dalam laga tersebut, Opetaia bertarung dengan rahang patah untuk mencetak kemenangan mutlak.

Setelah mempertahankan gelarnya secara rutin, Opetaia dilucuti dari gelar IBF-nya setelah ia tidak melakukan pertarungan ulang dengan Briedis yang diperintahkan oleh organisasi tersebut.

Ia kembali mengalahkan Briedis melalui keputusan mutlak pada bulan Mei untuk merebut kembali gelar IBF-nya dan kemudian mempertahankannya dengan TKO pada ronde keenam atas Jack Massey pada bulan Oktober.

Jai Opetaia kini ingin menambahkan dua gelar lagi ke dalam koleksinya. Ia menyerukan pertarungan unifikasi dengan Gilberto “Zurdo” Ramirez, yang memiliki gelar WBO dan WBA. Ramirez menduduki peringkat kedua di kelas 200 pound versi ESPN.

“Ramirez, saya datang untuk merebut sabuknya,” kata Opetaia. “Saya telah menunggu pertarungan ini untuk waktu yang lama.”

Promotor Opetaia, Eddie Hearn dari Matchroom Boxing, meminta promotor Ramirez, Oscar De La Hoya, untuk mewujudkan pertarungan unifikasi tersebut pada bulan Mei.

Hearn juga mengincar pertarungan yang jauh lebih besar bagi Opetaia dalam “12 sampai 18 bulan ke depan.”

“Saya yakin ia satu-satunya orang saat ini... kelas penjelajah atau kelas berat yang dapat memberi Oleksandr Usyk sebuah pertarungan yang nyata,” kata Hearn. “Namun untuk melakukannya, kami harus merebut setiap sabuk di kelas penjelajah terlebih dahulu untuk memberinya kredibilitas... untuk membuat Oleksandr Usyk naik ke atas ring.”

Artikel Tag: Jai Opetaia