Imane Khelif Targetkan Emas Tinju Olimpiade Kedua di LA 2028

Imane Khelif, yang meraih medali emas tinju Olimpiade Paris di tengah-tengah perselisihan soal kelayakan gender, bertekad mempertahankan gelarnya di Olimpiade Los Angeles 2028 dan mengatakan bahwa ia tidak akan terintimidasi oleh Presiden AS Donald Trump.

Trump menandatangani perintah eksekutif yang melarang wanita transgender untuk mengikuti olahraga wanita di Amerika Serikat bulan lalu dan menyebut Khelif sebagai "petinju pria" dalam pidatonya setelah menandatangani perintah tersebut.

"Saya akan memberikan jawaban yang lugas, saya bukan transgender," kata Imane Khelif kepada ITV dalam sebuah wawancara. "Ini bukan urusan saya, dan tidak mengintimidasi saya."

Dewan eksekutif Komite Olimpiade Internasional merekomendasikan inklusi tinju di Olimpiade 2028 pada hari Senin (17/3), dan Khelif mengatakan dia bermimpi untuk mempertahankan gelarnya di California.

"Medali emas kedua, tentu saja. Di Amerika, Los Angeles. Saya [akan] mempertahankan medali emas ini dengan segalanya," katanya. "Saya percaya bahwa jika Imane yang dulu hanya menggunakan 50% dari potensinya, maka Imane Khalif yang sekarang akan lebih termotivasi dan bertekad."

Imane Khelif didiskualifikasi oleh Asosiasi Tinju Internasional (IBA) pada kejuaraan dunia 2023 setelah sebuah tes yang menurut badan tersebut membuatnya tidak memenuhi syarat untuk bertarung sebagai seorang wanita dengan alasan gender.

Namun, IBA kehilangan pengakuan Olimpiade karena masalah tata kelola, dan IOC mengizinkan Khelif untuk bertanding di Paris, dengan agresif mempertahankan posisinya setelah mendapat banyak kritik.

Sebuah badan saingan IBA, World Boxing, diberikan pengakuan sementara sebagai badan pengatur internasional olahraga ini bulan lalu.

Rekomendasi tersebut masih membutuhkan persetujuan akhir dari IOC pada sidangnya di Yunani, dan presiden yang akan habis masa jabatannya, Thomas Bach, mengatakan bahwa ia yakin sidang tersebut akan menyetujuinya.

"Pada titik ini, saya dapat mengatakan bahwa IBA adalah masa lalu," kata Khelif. "Seperti yang kami katakan di Aljazair, mereka yang tidak memiliki sesuatu untuk disembunyikan seharusnya tidak perlu takut."

Perdebatan mengenai keikutsertaan atlet transgender dan atlet dengan perbedaan perkembangan seksual dalam olahraga wanita telah menjadi isu utama dalam pemilihan presiden IOC, dengan pemilihan yang akan dilakukan pada hari Kamis (20/3).

"Saya berharap presiden IOC berikutnya memimpin dengan sportivitas sejati, tetap berkomitmen pada prinsip-prinsip Olimpiade dan menjunjung tinggi nilai-nilai permainan yang adil," kata Khelif.

Artikel Tag: Imane Khelif