Hopkins: Joshua Harus Lawan Petinju Top AS untuk Jadi "Superstar"

Berita Tinju: Mantan juara dunia tinju di dua kelas berbeda Bernard Hopkins menyatakan Anthony Joshua belum layak disebut superstar. Menurut petinju dengan rekor 55 menang (32 KO), delapan kalah, dan dua kali seri ini, Joshua harus membuktikannya dengan melawan petinju Amerika Serikat seperti Deontay Wilder.

Joshua akan kembali bertarung pada 28 Oktober mendatang untuk melawan jagoan Bulgaria Kubrat Pulev di Cardiff pada 28 Oktober. Ini merupakan pertarungan pertamanya setelah April lalu menjungkalkan mantan raja kelas berat Wladimir Klitschko.

Hopkins yang pernah menjadi juara sejati kelas menengah yakin bahwa Joshua bisa menjadi bintang besar. Namun petinju asal Inggris itu harus membuktikan dirinya dengan melawan para petinju terbaik dari Amerika Serikat.

“Hal yang harus dilakukan Joshua adalah datang ke AS dan melawan petinju top negara ini. Dia harus melawan petinju-petinju penantang utama di AS,” paparnya.

“Dia memiliki racikan itu, Dia juga jelas memiliki kepribadian yang bagus dan mampu bertarung habis-habisan,” ujar Hopkins yang kini berusia 52 tahun.

“Dia berada dalam posisi sebagai wajah dari tinju kelas berat. Namun saat ini saya belum bisa menyebutnya superstar,” kata Hopkins.

Calon lawan Joshua jika bisa melewati Pulev sudah mulai disebut-sebut. Dia adalah Deontay Wilder. Petinju AS ini belum pernah mengalami kekalahan sejak meniti karier sebagai petinju profesional taun 2008.

“Saya pikir (Joshua) petinju yang dewasa seperti veteran meski dia bukan seorang veteran,” ujarnya.

“Dia berpengalaman dan dia akan bertarung dengan kepercayaan diri tinggi. Saya harus mengunggulkannya meski tidak terlalu besar,” kata Hopkins.

“Saya mnjagokan Joshua bukan cuma karena keunggulan fisiknya namun karena cara dia percaya kepada dirinya sendiri. Lihatlah bagaimana dia bertarung,” papar Hopkins.

Artikel Tag: Anthony Joshua, Kubrat Pulev, tinju kelas berat, WBA, IBF, IBO, berita tinju, Bernard Hopkins