Deontay Wilder Klaim Hanya Butuh 3-4 Ronde Untuk Kalahkan Joseph Parker

Tiga atau empat ronde. Itulah berapa lama Joseph Parker (33-3, 23 KO) akan bertahan melawan Deontay Wilder (43-2-1, 42 KO) saat mereka bertarung dalam 12 ronde di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (23/12) malam, menurut petinju berusia 38 tahun asal Amerika Serikat itu.

Mantan juara kelas berat WBC ini yakin bahwa kekuatan supranaturalnya akan berperan dalam pertarungan ini dan ia memperkirakan hal itu akan terjadi lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya.

"Anda sudah tahu: KO," kata Deontay Wilder kepada ES News ketika ditanya bagaimana pertarungan akan berakhir.

"Di kepala saya, saya melihat tiga atau empat [ronde]. Di kepala saya, saya mengerti. Tapi Anda tidak pernah tahu. Di kepala saya, begitulah yang saya pikirkan. Namun saya tidak akan memaksakan apapun. Saya hanya akan melakukan yang terbaik. Dan laga itu akan berakhir dengan KO."

Joseph Parker, 31 tahun, telah dijatuhkan tiga kali dalam karier profesionalnya, namun ia masih dianggap memiliki dagu yang kuat untuk kena pukulan.

Dia bertarung selama 12 ronde dengan Anthony Joshua pada Maret 2018 sebelum dijatuhkan pada ronde kedua dan kesembilan oleh Dillian Whyte dalam pertarungan mereka empat bulan kemudian, kalah angka tipis.

Pada bulan September tahun lalu Joseph Parker dihentikan oleh Joe Joyce, namun petinju Inggris yang bertangan besi ini membutuhkan 11 ronde untuk meraih kemenangan.

Namun, kekuatan Deontay Wilder berada pada level yang berbeda lagi.

Ia mengatakan bahwa mantan juara kelas berat WBO tersebut seharusnya bertarung dengannya enam tahun lalu, namun ia tidak berani.

"Joseph Parker lari dari saya karena dia melihat apa yang saya lakukan terhadap Gerald Washington [pada Februari 2017]. Ia melihat penampilan saya saat memukul KO Gerald Washington, dan ia melarikan diri," kata Deontay Wilder kepada Fight Hub TV.

"Berkali-kali, saya seharusnya menyatukan divisi ini bertahun-tahun yang lalu jika saya memiliki kesempatan, namun sayangnya, tidak ada yang memberi saya kesempatan seperti yang saya berikan kepada petinju lain untuk bertarung. Itu sangat menyedihkan, karena saya mendapatkan berkat dan kutukan.

"Di sinilah kita kembali. Banyak hal besar yang terjadi, banyak pintu terbuka dan banyak kesempatan untuk memulai hal ini. Saya menantikan 'Hari Perhitungan' melawan Joseph Parker beberapa waktu lalu, namun ia telah berlari.

"Saya tidak tahu bagaimana ia membangun keberaniannya saat ini, namun saya senang ia ada di sini karena saya akan menghukumnya. Saya tak sabar untuk melawannya. Saya tak sabar menantikannya. Itu tidak akan lama lagi."

Terlepas dari rencananya untuk mengalahkan Parker, Deontay Wilder mengatakan bahwa ia sebenarnya menyukai petinju asal Selandia Baru itu.

"Saya menyukai Joe," kata Wilder kepada ES News. "Saya adalah tipe orang yang tidak perlu marah kepada Anda. Saya tidak perlu berbicara tentang Anda dan mencari-cari hal yang akan membuat Anda tertarik. Saya melakukan itu secara alami.

"Jika saya menyukai Anda, saya menyukai Anda. Jika tidak, ya tidak. Saya adalah orang yang nol sampai 100. Saya tidak punya media. Kau tahu apa yang saya maksud? Saya bukan orang yang berpura-pura. Tak satu pun dari omong kosong itu. Dengan saya, saya bahkan lebih berbahaya seperti itu karena orang tidak bisa membaca saya.

"Saya bisa menjabat tangan musuh saya. Saya bisa memeluk musuh saya. Saya bisa makan semeja dengan musuh saya untuk memberi tahu mereka bahwa, Anda tahu, saya bisa melakukan hal-hal itu, tetapi ketahuilah bahwa kita masih berhak untuk menjadi diri sendiri - ketika kita berpisah, ke sanalah kita pergi. Ada waktu dan tempat untuk semua hal."

Artikel Tag: Deontay Wilder, Joseph Parker