Wim Fissette Kecam Kritikan Terhadap Kasus Doping Iga Swiatek

Berita Tenis: Iga Swiatek mendapatkan dukungan penuh dari pelatihnya, Wim Fissette yang secara blak-blakan menuduh pihak-pihak yang mengkritik petenis berkebangsaan Polandia tidak membaca dengan benar fakta-fakta kasus doping tersebut.

Mantan petenis peringkat 1 dunia membutuhkan pelatih baru pada bulan Oktober setelah ia berpisah dengan Tomasz Wiktorowski yang telah menjalin kerja sama kurang lebih selama tiga musim dan membantu sang petenis meraih banyak kesuksesan.

Memenangkan tiga gelar French Open, US Open musim 2022, WTA Finals musim 2023, dan sepuluh gelar turnamen WTA level 1000 merupakan pencapaian yang sang petenis torehkan ketika bekerja sama dengan Wiktorowski.

Setelah itu, juara French Open musim 2024 menjalin kolaborasi dengan Fissette yang pernah bekerja sama dengan mantan petenis peringkat 1 dunia sekaligus juara Grand Slam, Kim Clijsters, Angelique Kerber, dan Naomi Osaka.

Satu-satunya turnamen yang telah mereka lalui bersama sejak bekerja sama sampai sejauh ini adalah WTA Finals di Riyadh.

Beberapa pekan setelah itu, kontroversi mencuat. Terungkap bahwa petenis berkebangsaan Polandia ternyata menerima larangan bertanding selama satu bulan dari ITIA setelah tes dopingnya menyatakan positif untuk substansi terlarang, trimetazidine.

Juara di Roma musim 2024 menerima larangan bertanding sementara pada 12 September, tetapi dicabut 22 hari kemudian setelah ia berhasil mengajukan banding ketika pengujian lebih lanjut membuktikan bahwa tablet melatonin yang ia beli terkontaminasi trimetazidine.

Fissette pun tidak menahan diri ketika berbicara dengan agensi berita Polandia, Przeglad Sportowy Onet. Ia menyatakan bahwa Swiatek tidak beruntung dan meragukan mereka yang telah mengkritik anak didiknya telah membaca kasusnya secara detail.

“Selalu ada orang-orang yang akan berpikiran negatif, tetapi saya pikir siapa pun yang telah membaca semua dokumen yang diberikan Ida dan ditunjukkan ke seluruh dunia, akan melihat apa yang terjadi. Dan harus memahami bahwa itu hanyalah nasib buruk. Hal itu dapat terjadi pada petenis mana pun,” ungkap Fissette.

“Saya pikir orang-orang yang berpikiran negatif tentang kasus itu, kita harus menanyakan beberapa pertanyaan tentang laporan Iga dan memeriksa apakah mereka sebenarnya membacanya.”

Dukungan yang diterima Swiatek dari pelatihnya bukan hal yang mengejutkan. Pada saat yang sama, rincian tentang apa yang terjadi padanya membuktikan bahwa ia tidak bermaksud menggunakan substansi terlarang, terlepas dari apakah orang menganggap larangan bertanding selama satu bulan itu keras atau terlalu lunak.

Artikel Tag: Tenis, Iga Swiatek