Rafael Nadal Targetkan Untuk Akhiri Kemalangan Di Wimbledon
Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Spanyol, Rafael Nadal tetap menjadi raja clay-court, tetapi petenis peringkat 1 dunia, Nadal tiba di Wimbledon dengan harapan bisa memenangkan Grand Slam tersebut untuk kali pertama sejak 2010.
Nadal memperpanjang daftar kesuksesannya di clay-court Roland Garros awal bulan ini ketika ia mengandaskan Dominic Thiem di final demi memenangkan gelar French Open ke-11 dalam kariernya.
Nadal menikmati musim clay-court yang sukses lainnya musim ini setelah mengklaim gelar di Monte Carlo, Barcelona, dan Roma sebelum menang di Roland Garros.
Ia telah memenangkan tiga dari lima Grand Slam terakhir dengan mengantongi gelar French Open dua kali secara beruntun dan gelar US Open musim lalu.
Sementara superioritasnya di clay-court tidak perlu dipertanyakan lagi, Nadal menemukan bahwa jauh lebih sulit untuk mentrasferkan dominasi itu di lapangan All England Club.
Petenis yang telah mengantongi 17 gelar Grand Slam, Nadal memenangkan gelar Wimbledon terakhirnya delapan tahun lalu dan belum pernah lolos ke babak 16 besar sejak musim 2011. Nadal sendiri mengakui bahwa sulit baginya untuk melakukan transisi dari clay-court menjadi grass-court.
Lambungan bola yang rendah di atas rumput telah mengancam cedera lutut yang menghantuinya selama bertahun-tahun. Dengan pertimbangan tersebut, Nadal memutuskan mundur dari turnamen pemanasan di Queen`s Club untuk mengistirahatkan tubuhnya setelah musim clay-court yang begitu padat.
“Saya melalui perjalanan yang sangat intens di clay-court dan tubuh saya membutuhkan istirahat, karena perubahan yang drastis tidaklah baik,” ungkap Nadal.
“Saya harus menghabiskan waktu untuk beradaptasi secara fisik dan menyesuaikan permainan saya di grass-court. Saya pastinya akan tiba di Wimbledon dengan kurang persiapan, tetapi saya tetap akan tampil dengan penuh percaya diri, karena saya bermain dengan sangat baik di sepanjang musim clay-court.”
Nadal telah mempersiapkan diri demi turun di Wimbledon dalam beberapa pekan terakhir di grass-court yang berada di Mallorca, dekat dengan rumahnya di Manacor. Selama menjalani sesi latihan tersebut, ia mengalami sedikit cedera setelah ia memelintir pergelangan kakinya.
Namun Nadal yang belum melakoni pertandingan kompetitif lagi sejak French Open, pulih dengan cukup cepat dan akan mengambil bagian di pertandingan eksibisi dekat London pekan ini untuk menguji permainannya di grass-court.
Walaupun Nadal lolos ke final Wimbledon lima kali secara beruntun sejak 2006 – 2011, tanpa menghitung 2009 ketika ia absen akibat cedera, Wimbledon telah menjadi momok baginya.
Kemalangannya di Wimbledon berawal pada musim 2012 ketika ia kalah dari petenis peringkat 100 dunia, Lukas Rosol. Hal yang lebih buruk terjadi pada musim 2013, ketika petenis yang sama sekali tidak terduga asal Belgia, Steve Darcis mengeluarkan Nadal dari Wimbledon dan satu tahun kemudian, petenis peringkat 144 dunia, Nick Kyrgios menambahkan garam ke dalam lukanya.
Dustin Brown merupakan petenis di luar peringkat 100 dunia selanjutnya yang memulangkan Nadal lebih awal dari Wimbledon musim 2015 dan musim lalu, petenis berkebangsaan Luksemburg, Gilles Muller mengalahkannya setelah melalui laga lima set.
Artikel Tag: Tenis, wimbledon, French Open, US Open, Rafael Nadal, Dominic Thiem, Nick kyrgios, Lukas Rosol, Steve Darcis, Dustin Brown, Gilles Muller
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/rafael-nadal-targetkan-untuk-akhiri-kemalangan-di-wimbledon
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini