Rafael Nadal Hampir Tak Terkalahkan, Ungkap Juan Martin Del Potro

Berita Tenis: Juan Martin del Potro percaya bahwa mustahil mengalahkan Rafael Nadal di atas clay-court dan mendukung bintang tenis Spanyol tersebut untuk mengklaim gelar French Open ke-11 di final hari Minggu (10/06).

Petenis jangkung Argentina, del Potro diharapkan mampu menyudutkan Nadal hingga batasnya pada laga semifinal, tetapi ia malah tak berkutik dan kalah dengan 6-4, 6-1, 6-2, bahkan petenis peringkat 1 dunia, Nadal menyambar 14 dari 17 game terakhir.

Di final hari Minggu (10/06), Nadal akan menghadapi Dominic Thiem yang akan melakoni final Grand Slam pertamanya, dibandingkan Nadal yang akan melakoni final Grand Slam ke-24 dalam kariernya.

“Hampir mustahil mengalahkan Rafa,” ungkap del Potro yang memiliki sejumlah peluang di pertandingan tersebut, tetapi gagal mengkonversi ketujuh dari peluang break pointnya.

“Ia terlalu kuat. Ia banyak mengembangkan backhandnya. Itulah mengapa ia menjadi petenis peringkat 1 dunia dan mengalahkan semua lawan-lawannya,” tambah del Potro setelah kekalahan kesepuluh dari 15 pertemuan melawan Nadal.

“Ia terlihat segar dan sehat. Dan kekuatan yang dimilikinya serta kekuatan mentalitasnya, semuanya sempurna. Semuanya bekerja dengan baik baginya ketika bermain di atas clay-court.”

Jika Nadal memenangkan gelar French Open kali ini, gelar tersebut akan menjadi gelar Grand Slam ke-17 dalam kariernya, hanya terpaut tiga gelar di belakang musuh bebuyutannya, Roger Federer.

Selain itu, jika Nadal berhasil mempertahankan gelar French Open, kedua bintang tenis tersebut akan membagi rata enam gelar Grand Slam terakhir sejak kemenangan Federer di Australian Open musim lalu.

“Jika ia terus bermain dengan hasratnya, ia bisa memenangkan lebih banyak lagi, seperti Federer di Wimbledon, dan Grand Slam lainnya,” tutur del Potro, yang koleksi gelar Grand Slamnya belum bertambah sejak memenangkan US Open musim 2009.

“Rafa memainkan setiap poinnya dengan lebih baik dari awal hingga poin terakhir dari pertandingan, dan intensitasnya meningkat di sepanjang pertandingan. Cukup berat berada di sana. Maksud saya, tidak banyak petenis yang mengalahkannya di clay-court, dan saya mendapatkan peluang itu, tetapi saya tidak mampu memainkan permainan terbaik saya karena dirinya. Permainannya terlalu apik bagi saya,” imbuh del Potro.

Artikel Tag: Tenis, French Open, Juan Martin Del Potro, Rafael Nadal, Dominic Thiem, Roger Federer