Pelatih Rafael Nadal Akui Masuki “Masa Berkabung”
Berita Tenis: Carlos Moya mengakui bahwa ia membutuhkan waktu untuk bisa melupakan pensiunnya Rafael Nadal saat ia bercerita tentang momen ketika petenis berkebangsaan Spanyol menyadari ia sudah siap pensiun.
Dua mantan petenis peringkat 1 dunia menjadi teman ketika mereka melakoni turnamen junior di Spanyol, kemudian mereka menjadi rival karena mereka berkiprah di turnamen ATP, tetapi mereka tetap menjadi teman baik.
Setelah pensiun, Moya bergabung dengan tim pelatih petenis yang telah mengantongi 22 gelar Grand Slam dan ia menjadi bagian dari tim tersebut ketika sang petenis memenangkan delapan gelar Grand Slam, yaitu lima gelar French Open, dua gelar US Open, dan satu gelar Australian Open.
Namun perjalanan mereka di dunia tenis akan berakhir setelah Davis Cup Finals musim 2024 karena petenis berusia 38 tahun mengumumkan bahwa kompetisi tersebut akan menjadi turnamen pamungkas dalam karier profesionalnya.
Itu akan menjadi akhir dari sebuah era, tetapi Moya mengakui bahwa ada kelegaan ketika Nadal akhirnya mengambil keputusan tersebut.
“Saya saat ini akan mengalami masa berkabung di tempat kerja karena ada sesuatu yang terjadi pada seseorang seperti Rafa yang telah kami kenal sejak kecil,” ungkap Moya dalam wawancara dengan Radioestaadio Noche.
“Satu-satunya cara untuk merasakan hal yang serupa adalah melatih seorang anak laki-laki. Di sisi lain, itu mungkin kelegaan setelah dua musim terakhir telah menjadi masa yang berat baginya.”
Petenis berkebangsaan Spanyol berjuang keras melawan cedera sejak awal musim 2023 karena ia mencederai pinggulnya di Australian Open yang kemudian harus dioperasi. Operasi tersebut memaksanya menepi dari lapangan di sisa musim tersebut. Meskipun ia kembali berkompetisi di awal musim 2024, ia tidak pernah benar-benar 100 persen prima lagi.
Musim ini, ia hanya melakoni satu Grand Slam, yaitu French Open yang ia cintai, tetapi ia malah tersingkir dari babak pertama melawan Alexander Zverev.
“Di French Open, kami berdiskusi dan ia bertanya kepada saya apakah saya berpikir ia seharusnya pensiun atau sedikit menahannya,” aku Moya.
“Saya mengatakan padanya untuk tidak mengatakan apa pun sebelumnya, agar menjalani turnamen yang baik, tidak menutup diri, dan ia pun berpikiran sama. Lalu apa yang terjadi, terjadilah, kami melihat tim, dan ia kehabisan tujuan yang realistis.”
“Terkait permainannya, keraguan berlanjut. Musim ini kami tidak melihat satu pertandingan pun di mana ia memberikan performa seperti yang ia tunjukkan dalam latihan.”
Nadal kembali ke Paris beberapa bulan kemudian untuk Olimpiade tahun 2024, lalu kalah di babak kedua melawan Novak Djokovic dan kekalahan tersebut menjadi katalis dari keputusan sang petenis.
“Poin terakhir adalah Olimpiade, ia memiliki masalah beberapa hari sebelumnya dan bertanding melawan Novak di babak kedua. Saya pikir itu adalah harapan terakhirnya dan itulah mengapa itu menjadi pertandingan terakhirnya,” tambah Moya.
Artikel Tag: Tenis, Rafael Nadal
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/pelatih-rafael-nadal-akui-masuki-masa-berkabung
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini