Pelatih Iga Swiatek Sarankan Perubahan Aturan Anti-Doping

Berita Tenis: Pelatih Iga Swiatek meyakini bahwa petenis seharusnya tidak diberi hukuman apa pun setelah gagal dalam tes anti-doping di awal musim ini.

Wim Fissette telah menyerukan reformasi pedoman mengenai petenis yang hasil tesnya positif mengandung sedikit substansi terlarang. Dalam tes di luar kompetisi, petenis berkebangsaan Polandia gagal dalam tes doping setelah obat jantung, trimetazidine terdeteksi dalam sampelnya. Akibatnya, ia diskors sementara dari turnamen WTA selama 22 hari sebelum berhasil mengajukan banding atas keputusan tersebut setelah membuktikan sumber dari hasil tes yang gagal tersebut adalah obat yang terkontaminasi zat melatonin yang diproduksi di Polandia dan digunakan untuk mengobati jet lag.

Pengadilan pun menyimpulkan bahwa Swiatek tidak ‘memiliki kesalahan atau kelalaianyang signifikan’ tetapi menjatuhkan hukuman skorsing selama satu bulan yang mencakup 22 hari saat ia diskors sementara.

Hasil tes positif mantan petenis peringkat 1 dunia tidak dipublikasikan sampai setelah sidang. Menurut aturan yang berlaku saat ini, jika petenis bisa mengajukan banding dalam waktu sepuluh hari setelah tes doping mereka positif, kasus mereka tidak akan dipublikasikan sampai pengadilan melakukan penyelidikan.

“Saya pikir ia seharusnya sama sekali tidak diskors,” ungkap Fissette tentang skorsing Swiatek. “Tetapi meskipun sudah sampai pada titik itu, kesempatan untuk bekerja sama dengan seseorang seperti Iga adalah keputusan yang jelas. Saya tidak ragu.”

“Ada perbedaan antara mengkonsumsi obat untuk menghasilkan hasil dan mendeteksi sesuatu yang sangat kecil dalam darah. Teknologi saat ini sangat akurat. Situasi dengan obat yang terkontaminasi, yang dialami Iga dapat terjadi pada siapa saja. Aturan perlu diuubah.”

“Para petenis harus berhati-hati bahkan tentang apa yang mereka makan atau dengan siapa mereka berjabat tangan. Tidak harus sejaauh itu. Kita harus menangkap mereka yang menggunakan sesuatu dan tidak ‘bersih’. Kita tidak ingin mereka yang tidak bersalah mendapatkan sorotan negatif.”

Bukan kali pertama sosok di dunia tenis mengungkapkan tentang hal tersebut. Dalam wawancara baru-baru ini dengan AFP, juara Madrid Open musim 2024, Andrey Rublev mengungkapkan bahwa harus ada lebih banyak pemahaman terkait apa yang ia deskripsikan sebagai aturan anti-doping yang sangat ketat. Saat itu ia membicarakan tentang kasus doping Jannik Sinner yang juga menjadi isu panas pada musim ini.

Artikel Tag: Tenis, Iga Swiatek