Novak Djokovic Akui Kemampuan Jannik Sinner Untuk Buat Lawan Frustasi

Berita Tenis: Jannik Sinner menikmati musim 2024 yang menakjubkan dan tidak sulit bagi lawannya, Novak Djokovic untuk melihat alasan dari hal tersebut.

Petenis berkebangsaan Serbia menyudutkan Sinner di set pertama final Shanghai Open musim 2024. Tetapi petenis berkebangsaan Italia mampu mengatasinya dan memenangkannya melalui babak tiebreak sebelum tampil lebih baik di set kedua serta memenangkan final dengan dua set langsung.

Kemenangan tersebut menjadi kemenangan ketiga beruntun bagi Sinner atas petenis berkebangsaan Serbia yang kemudian ditanya apakah ia melihat kemampuannya dalam diri lawan yang lebih muda.

“Semuanya, setiap pukulan yang ia miliki dalam permainan,” jawab Djokovic. “Ia meningkatkan servisnya dengan luar biasa. Saya pikir itu menjadi senjata besar. Ia hanya sangat agresif dari area baseline, begitu ia mendapatkan bola yang lebih pendek, ia mengambil inisiatif. Sangat solid dari forehand dan backhandnya, tidak melakukan terlalu banyak kesalahan, dan hanya berusaha mengambil waktu dari lawan.”

“Hal itu adalah sesuatu yang mengingkatkan diri saya sendiri di sepanjang karier saya, itu adalah hal yang saya lakukan untuk waktu yang lama secara konsisten. Bermain dengan tempo cepat, menyita waktu lawan, dan membuat lawan anda frustasi dengan cara tertentu. Anda ingin lawan anda untuk selalu merasa tertekan karena pukulan, kecepatan, dan kehadian anda di lapangan. Jadi, ia memiliki hal itu. Musim ini ia telah sangat konsisten. Itu benar-benar mengesankan.”

Meskipun kalah di final Shanghai Open, petenis yang telah empat kali menjuarai turnamen tersebut merefleksi penampilan pertamanya di Shanghai sejak musim 2019.

“Saya pikir ada beberapa hal yang bisa saya ambil. Pertama-tama, saya pikir level permainan saya benar-benar baik di turnamen ini, mungkin terbaik setelah Olimpiade terkait dengan bagaimana saya bermain, bagaimana saya tampil, bagaimana saya berjuang,” sambung Djokovic.

“Saya melakukan yang terbaik. Dalam situasi seperti ini, saya mungkin merasa tidak 100 persen prima, tetapi di saat yang sama kagum kepada Jannik yang memainkan poin-poin krusial dengan lebih baik daripada saya, dan itulah yang membuat perbedaan. Ia pantas menang, ia terlalu tangguh di momen-momen krusial.”

Jika ia mengalahkan Sinner dan memenangkan gelar Shanghai Open kelima, ia akan menjadi petenis putra ketiga yang memenangkan 100 gelar di Open Era setelah Jimmy Connors dan Roger Federer.

“Motivasi saya muncul dari kecintaan dan gairah untuk olahraga ini, dan juga keinginan untuk terus berkompetisi. Pertandingan dan tantangan seperti ini yang membuat saya terus melangkah, untuk berada dalam posisi melawan petenis terbaik dunia, di panggung terbesar, di beberapa final turnamen terbesar,” tutur Djokovic.

“Itu alasan saya berlatih dan itulah mengapa saya terus mendorong diri saya sendiri. Itu saja yang bisa saya katakan. Saya tidak tahu bagaimana masa depan. Saya hanya akan berusaha mengikuti alur untuk melihat bagaimana perasaan saya saat ini. Saya masih berencana untuk berkomepetisi dan bermain pada musim depan, lalu kita akan melihat seberapa jauh saya bisa melangkah.”

Artikel Tag: Tenis, Shanghai Open, Novak Djokovic, Jannik Sinner