Madison Keys Bagikan Pemikiran Usai Kalah Dari Aryna Sabalenka Di Ajang Ini

Berita Tenis: Madison Keys menorehkan namanya dalam sejarah setelah ia menjadi juara Grand Slam di Australian Open, Melbourne musim 2025.

Petenis AS menorehkan sejarah usai menaklukkan petenis peringkat 1 dunia, Aryna Sabalenka di final Australian Open setelah memetik kemenangan semifinal atas petenis peringkat 2 dunia, Iga Swiatek, di mana ia mengamankan peluang match point.

Gelar Grand Slam tersebut telah menjadi bagian spektakuler pada bulan Januari bagi petenis AS yang juga memenangkan gelar di Adelaide, tepat sebelum turun di Melbourne.

Setelah memenangkan gelar Australian Open, petenis berusia 29 tahun mulai melihat perubahan setelah ia dilarang bermain di sebuah turnamen.

Meskipun memenangkan gelar Grand Slam untuk kali pertama dalam kariernya, Keys awalnya berpikir bahwa hal tersebut tidak akan pernah terjadi.

Sebelum memenangkan gelar di Melbourne, petenis AS telah begitu dekat untuk memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya, tetap ia belum pernah bisa melangkahi garis itu. Selain kekalahan di final US Open musim 2017 dari rekan senegaranya, Sloane Stephens, ia melakoni pertemuan pertemuan terakhir melawan Sabalenka sebelum bertemu di Melbourne musim ini yang tidak berjalan sesuai keinginannya.

Di semifinal US Open musim 2023 melawan Sabalenka, petenis berusia 29 tahun unggul dengan satu set dan unggul dengan peluang break, baik di set kedua maupun set ketiga. Tetapi, petenis peringkat 1 dunia mampu membalikkan keadaan dan memenangkan pertandingan di babak tiebreak set penentu.

Ketika berbicara di acara Good Morning America, petenis AS merujuk pada pertandingan tersebut dan menyatakan bahwa ia tidak yakin apakah kemenangan gelar Grand Slam akan pernah tercapai.

“Saya pastinya melenggang ke beberapa semifinal Grand Slam, sebuah final Grand Slam beberapa musim lalu, dan itu hanya peluang yang terlepas dari genggaman saya,” ungkap Keys.

“Lalu, saya merasa saya sudah begitu dekat beberapa musim lalu, tetapi hanya mengalami patah hati di pertandingan itu. Momen itu pun seperti menjadi momen di mana anda memiliki banyak keraguan dan anda berpikir, ‘Apakah saya akan mampu kembali ke final Grand Slam?’. Saya benar-benar mulai menundukkan kepala saya dan berlatih, baik di atas maupun luar lapangan, dan ya, di sinilah kita sekarang.”

Artikel Tag: Tenis, australian open, US Open, Madison Keys, Aryna Sabalenka