Ketimbang Peringkat 1, Novak Djokovic Lebih Pilih Targetkan Hal Ini

Berita Tenis: Novak Djokovic mengatakan bahwa fokusnya kali ini adalah mencapai performa terbaik demi turnamen-turnamen prestisius dan bukan berusaha kembali bertengger di peringkat 1 dunia.

Petenis berusia 37 tahun telah menghabiskan 426 pekan sebagai petenis peringkat 1 dunia, yang lebih lama dibandingkan petenis putra lain dalam sejarah. Ia terpaut lebih dari 100 pekan dengan Roger Federer yang berada di posisi kedua dengan 310 pekan sebagai petenis peringkat 1 dunia.

Petenis berkebangsaan Serbia belum kembali menghuni peringkat 1 dunia sejak 8 Juni musim lalu ketika Jannik Sinner menggantikannya. Ia saat ini menduduki peringkat 5 dunia.

“Hal itu tidak berarti banyak,” aku Djokovic terkait peringkat 1 dunia. “Jika itu terjadi karena hasil yang hebat dan gelar yang saya menangkan dalam satu musim, maka itu luar biasa. Tetapi itu bukan tujuan saya.”

“Tujuan saya adalah bisa memainkan permainan terbaik saya di Grand Slam dan turnamen yang saya ikuti. Jadwal saya telah direvisi, jadi, tentu saya tidak mengejar poin peringkat dan semua itu. Saya merasa gembira memenangkan Grand Slam dan turnamen prestisius daripada kembali ke peringkat 1 dunia. Saat ini, hal itu lebih penting bagi saya.”

Miami Open merupakan turnamen kelima yang petenis berkebangsaan Serbia lakoni sejauh ini pada musim 2025. Targetnya adalah melangkah lebih jauh di sebuah turnamen setelah ia secara mengejutkan kalah lebih awal di Indian Wells dua pekan lalu.

Awal musim ini, mantan petenis peringkat 1 dunia melenggang ke semifinal Australian Open sebelum terpaksa mengundurkan diri melawan Alexander Zverev karena cedera. Satu-satunya turnamen lain di mana ia mencetak kemenangan beruntun adalah turnamen di Brisbane, di mana ia lolos ke perempatfinal.

“Saya selalu berusaha untuk benar-benar menyusun jadwal saya, sehingga saya bisa mendapatkan pekan untuk berlatih, yang sangat berarti bagi saya dan tim saya, di mana saya bisa membangun kondisi tubuh saya, pikiran saya, dan permainan saya, sehingga saya bisa meningkatkannya ketika saya harus melakukannya, ketika saya menginginkannya,” jelas Djokovic.

“Saat ini bagi saya, saya benar-benar melakoni turnamen yang ingin saya lakoni, hal yang saya nikmati, dan berusaha melakoninya semaksimal mungkin.”

Jadi, apa yang terus memotivasi sang petenis untuk berkiprah di turnamen ATP?

Salah satunya adalah menjadi petenis paling sukses dalam sejarah. Ia saat ini telah mengantongi 99 gelar, berada di belakang Roger Federer (103) dan Jimmy Connors (109). Ia hanya memenangkan satu gelar pada musim 2024, yaitu medali emas Olimpiade di Paris, berbanding terbalik dengan musim 2023 ketika ia memenangkan tujuh turnamen.

“Tentu akan sangat mengagumkan bisa memecahkan rekor itu. Connors adalah seseorang yang benar-benar saya kagumi dan hormati. Ia selalu sangat mendukung saya di depan publik, jadi, saya merasa sangat berterima kasih untuk hal itu,” tutur Djokovic.

“Hal itu akan menakjubkan. Tetapi mungkin lebih menyulitkan untuk mencapainya saat ini bagi saya daripada mungkin beberapa musim lalu. Saya akan maju selangkah demi selangkah. Saya tidak tahu berapa lama lagi saya bisa berkompetisi. Tetapi saya masih menikmati diri saya sendiri ketika saya bermain dengan baik.”

Artikel Tag: Tenis, Novak Djokovic