Juan Martin Del Potro Buka-Bukaan Sebelum Perpisahan Terakhir

Penulis: Dian Megane
Minggu 01 Des 2024, 21:51 WIB
Juan Martin Del Potro Buka Suara Sebelum Perpisahan Terakhir

Juan Martin del Potro [kiri] dan Novak Djokovic [kanan] di US Open 2018 [image: atptour]

Ligaolahraga.com -

Berita Tenis: Juan Martin del Potro pastinya akan mengucapkan selamat tinggal kepada dunia tenis dengan melawan Novak Djokovic, tetapi pertama-tama, ia melakukan wawancara yang membicarakan tentang kondisi fisik dan kariernya.

Ada beberapa petenis yang meninggalkan jejak seperti mantan petenis berkebangsaan Argentina. Salah satu forehand terbaik di sepanjang sejarah yang dipadukan dengan tinggi badan menakjubkan telah mengukuhkan dirinya sebagai salah satu petenis yang bisa benar-benar menyulitkan para legenda tenis papan atas.

Ia pensiun secara resmi dari turnamen tenis profesional pada 8 Februari 2022 di sebuah turnamen yang emosional dan digelar di rumahnya sendiri, Buenos Aires, tetapi api yang membara dalam dirinya telah mendorong dirinya untuk menyelenggarakan acara perpisahan yang pantas demi menggambarkan arti kariernya bagi tenis Argentina.

Juara US Open musim 2009 merupakan salah satu petenis terbaik Argentina. Kini menginjak usia 36 tahun dan pensiun kurang lebih selama dua musim akibat perjuangan melawan cedera yang masih terus berlanjut, ia akan melakoni pertandingan perpisahannya melawan Novak Djokovic di Buenos Aires, momen yang akan menjadi tribut luar biasa bagi mantan petenis yang dijuluki Raksasa Tandil.

“Pertandingan terakhir adalah sebuah tantangan, baik secara personal maupun emosional, tugas psikologis untuk bersiap dan sedikit menikmati momen terakhir di lapangan, dan itu akan menjadi kali terakhir, karena satu hari telah datang ketika saya harus mengucapkan selamat tinggal untuk selamanya. Setelah pertandingan itu, semuanya berakhir,” ungkap del Potro.

Pertandingan yang dilakoni setelah perpisahan yang telah ia lakukan pada musim 2022, tetapi sesuatu dalam dirinya mengetahui bahwa itu bukan kali terakhir baginya.

“Ketika saya selesai bermain di Buenos Aires, saya merasa itu bukan momen terakhir saya,” sambung del Potro.

Ketika seseorang yang mengucapkan selamat tinggal kepada anda adalah petenis yang mengoleksi 24 gelar Grand Slam, itu artinya anda memiliki karier yang memukau dan itulah yang terjadi pada mantan petenis yang memenangkan medali perak di Olimpiade Rio de Janeiro tahun 2016 dan medali perunggu di Olimpiade London tahun 2012.

“Djokovic bisa datang adalah hadiah paling indah yang bisa saya dapatkan. Saya memiliki hubungan yang sangat hangat dan manusiawi dengannya, dan ia selalu berusaha keras untuk melakukan hal-hal gila. Ia segera menjawab bahwa ia siap dan kami akan menampilkan pertandingan yang apik,” tutur del Potro.

“Djokovic adalah petenis yang paling merepotkan saya di lapangan. Begitupun dengan Rafael Nadal dan Roger Federer, tetapi Nole yang paling merepotkan, itulah mengapa ia berada di sini. Ia berada dalam kondisi puncaknya dan tampak tidak menua. Tetap saja, saya mendapatkan keistimewaan bertanding melawan petenis yang telah mencapai begitu banyak hal luar biasa. Saya merupakan salah satu dari petenis yang kadang-kadang merepotkan mereka di beberapa turnamen. Melihat anda membuat mereka frustasi adalah hal yang menyenangkan. Seiring dengan berjalannya waktu, anda menyadari seberapa sulit untuk mencapai hal yang saya lakukan dan saya akan memiliki karier saya lagi di era ini. Saya berbagi banyak hal dengan petenis hebat dalam sejarah. Kombinasi Tiga Besar membuat petenis yang sempurna.”

Sementara itu, ia mengenakan penyangga lutut bahkan ketika ia tidak bermain, karena perjuangannya menghadapi cedera pergelangan tangan dan lutut sangat membatasi dirinya sehingga ia harus menyerah dengan hal yang paling ia cintai.

“Persiapan untuk pertandingan itu seperti persiapan untuk turnamen lain, tetapi dengan pembatasan secara fisik. Saya memperbaiki slice saya karena backhand saya mempengaruhi pergelangan tangan dan selain itu, Djokovic telah mengetahui untuk tidak melakukan dropshot melawan saya, dan saya telah menetapkan beberapa kondisi, tetapi ia raja lapangan dan saya mengikuti apa yang ia diktekan,” tukas del Potro.

Artikel Tag: Tenis, Juan Martin Del Potro, Novak Djokovic

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/juan-martin-del-potro-buka-bukaan-sebelum-perpisahan-terakhir
114  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini