Jannik Sinner Dan Carlos Alcaraz Torehkan Pencapaian Langka Di Grand Slam
Berita Tenis: Dua petenis muda yang pernah menghuni peringkat 1 dunia dan menjadi juara Grand Slam, Jannik Sinner dan Carlos Alcaraz bersinar di Grand Slam musim 2024.
Untuk waktu yang lama, para penggemar tenis menyaksikan dengan kagum saat Tiga Besar – Novak Djokovic, Rafael Nadal, dan Roger Federer – menguasai dunia tenis dengan cengkeraman yang kuat. Mereka mendominasi Grand Slam dengan memenangkan 66 gelar dari 81 Grand Slam yang dimulai dari kemenangan Federer di Wimbledon musim 2003 sampai kemenangan terakhir Djokovic di US Open musim 2023.
Pertanyaan yang terus muncul dalam dunia tenis adalah kapan kejayaan para raksasa tersebut akan berakhir. Apakah kini sudah tiba?
Petenis yang telah mengantongi 20 gelar Grand Slam, Federer telah pensiun pada musim 2022, di musim yang sama ketika Nadal memenangkan gelar French Open ke-14 dalam kariernya. Meskipun petenis berkebangsaan Spanyol masih berkompetisi, ia mengalami kendala cedera yang cukup besar, karena itu ia hanya melakoni tujuh turnamen pda musim ini, termasuk satu Grand Slam.
Lalu Djokovic yang memenangkan tiga gelar Grand Slam pada musim 2023, memenangkan medali emas Olimpiade di Paris dan masih menghuni peringkat 5 besar di usia menginjak 37 tahun. Tetapi ia mengalami kekalahan yang mengejutkan di babak ketiga US Open dari Alexei Popyrin, sehingga ia mengakhiri musim ini tanpa memenangkan satu pun gelar Grand Slam untuk kali pertama sejak musim 2017.
Dengan petenis berusia 23 tahun, Sinner memenangkan gelar Grand Slam kedua pada musim ini di US Open, maka musim ini menandai untuk kali ketiga sekaligus kali pertama sejak musim 1993, bahwa keempat Grand Slam dimenangkan oleh petenis yang berusia 23 tahun dan di bawah usia tersebut (Open Era).
Pada musim 1993, Jim Courier memenangkan Australian Open (22 tahun 5 bulan), Sergi Bruguera memenangkaan French Open (22 tahun 4 bulan), serta Pete Sampras memenangkan Wimbledon (21 tahun 10 bulan) dan US Open (22 tahun 1 bulan).
Petenis berkebangsaan Italia yang semakin mengukuhkan diri sebagai petenis peringkat 1 dunia berkat gelar di New York, bersama Alcaraz memenangkan gelar Grand Slam musim dengan imbang. Apakah pertarungan tarik menarik ini merupakan babak selanjutnya dalam rivalitas mereka yang mendebarkan?
Dalam perjalanan memenangkan gelar Grand Slam pertama dalam kariernya di Australian Open, petenis berkebangsaan Italia secara mengejutkan mampu menundukkan Djokovic di semifinal sebelum mengalahkan Daniil Medvedev di final.
Dengan memenangkan gelar US Open, Sinner menjadi petenis pertama sejak Guillermo Vilas musim 1977 yang menyandingkan gelar Grand Slam pertama dan kedua pada musim yang sama.
Sementara petenis berusia 21 tahun, Alcaraz juga memenangkan dua gelar Grand Slam di French Open dan Wimbledon, sehingga kini ia menjadi petenis putra termuda yang memenangkan gelar Grand Slam di ketiga lapangan yang berbeda, yaitu hard-court, clay-court, dan grass-court.
Hal yang menarik adalah Sinner dan Alcaraz pernah memenangkan Next Gen ATP Finals, di mana mereka memenangkannya ketika mereka berusia 18 tahun dengan petenis berkebangsaan Italia memenangkannya pada musim 2019 dan petenis berkebangsaan Spanyol memenangkannya pada musim 2021.
Artikel Tag: Tenis, australian open, US Open, Jannik Sinner, Carlos Alcaraz
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/jannik-sinner-dan-carlos-alcaraz-torehkan-pencapaian-langka-di-grand-slam
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini