Digadang-Gadang Dominasi Dunia Tenis Putri, Ini Pandangan Iga Swiatek

Berita Tenis: Iga Swiatek yakin ia dan beberapa rekan sesama petenis telah membuktikan bahwa ada konsistensi di dunia tenis putri meskipun ada sejumlah kritikan terhadap petenis putri.

Petenis peringkat 1 dunia pekan ini berkompetisi di Stuttgart Open dengan harapan bisa memenangkan turnamen tersebut untuk kali ketiga secara beruntun. Sejak Februari 2022, ia telah memenangkan 16 gelar dan tiga di antaranya merupakan gelar Grand Slam. Selama periode tersebut, ia hanya menghabiskan delapan pekan dengan tidak menghuni peringkat 1 dunia setelah secara singkat digantikan oleh Aryna Sabalenka. Dua musim lalu, ia mengklaim 37 kemenangan secara beruntun sebelum berakhir di Wimbledon.

Melihat kesuksesan tersebut, petenis berkebangsaan Polandia menyatakan ia sudah merasa menjadi kekuatan yang dominan di turnamen WTA ketika baru-baru ini ditanya oleh wartawan apakah ia siap untuk melakukannya. Tetapi, ia mengakui masih ada ruang baginya untuk meningkatkan permainannya.

“Pertanyaannya adalah apakah saya telah melakukannya dalam dua musim terakhir,” ungkap Swiatek. “Karena saya merasa saya sudah cukup dominan, begitu pula dengan Aryna Sabalenka, jadi, kami berdua telah menunjukkan bahwa ada konsistensi di turnamen WTA.”

“Saya ingat ketika saya bertanding pada musim 2020, 2021, saya juga mendapatkan banyak pertanyaan tentang konsistensi dan saya merasa seperti beberapa petenis, telah membuktikan bahwa itu mungkin dilakukan. Jadi, saya merasa saya telah cukup dominan.”

“Tetapi kita akan lihat dalam beberapa musim ke depan apa yang akan terjadi. Ada beberapa petenis yang telah mendominasi di sepanjang karier mereka dan saya masih di awal. Masih ada banyak hal yang harus dilakukan.”

Petenis berkebangsaan Polandia saat ini mencatatkan 23-3 pada musim 2024 dengan kekalahan tersebut disebabkan oleh Ekaterina Alexandrova, Anna Kalinskaya, dan Linda Noskova. Di Stuttgart Open, ia akan bertemu Emma Raducanu di perempatfinal. Petenis berkebangsaan Inggris hanya kehilangan delapan game di dua pertandingan sebelumnya melawan Angelique Kerber dan Noskova.

“Ia tampaknya mulai mendapatkan kembali permainannya, jadi, sungguh luar biasa melihatnya karena pastinya ia memiliki potensi,” komentar Swiatek tentang Raducanu.

“Pertandingan melawannya tidak akan mudah. Ia tahu bagaimana memutar bola dan bagaimana bergerak di clay-court.”

Pekan ini, Swiatek akan mengincar untuk menjadi petenis pertama sejak Maria Sharapova yang memenangkan gelar Stuttgart Open sebanyak tiga kali berturut-turut. Terlepas apakah ia bisa menorehkan pencapaian tersebut, pada hari Senin mendatang ia akan mengawali pekan ke-100 sebagai petenis peringkat 1 dunia.

Artikel Tag: Tenis, Stuttgart Open, Iga Swiatek