Bagi Denis Shapovalov, Roger Federer Buat Lawan Seperti Petenis Junior

Berita Tenis: Denis Shapovalov, Dominic Thiem, dan Thanasi Kokkinakis baru-baru ini merefleksi tentang bagaimana permainan Roger Federer bisa sangat menghancurkan.

Ketiga petenis merupakan petenis yang sangat handal, tetapi tidak ada satu pun yang bisa menghasilkan permainan sebagus maestro tenis asal Swiss dalam masa kejayaannya. Ia bermain dengan mulus dan elegan yang belum pernah dilihat sebelumnya.

Shapovalov, Thiem, dan Kokkinakis pun merefleksi tentang seberapa menantang ketika berduel melawan Federer dan bagaimana ia dibandingkan rival-rival lain.

“Roger secara harfiah bisa membuat anda merasa seperti seorang petenis junior. Karena saya pernah bertanding melawannya di semifinal Miami Open. Saya mengalahkan petenis handal, saya mengalahkan Andrey Rublev, saya mengalahkan Frances Tiafoe dalam perjalanan menuju semifinal itu. Saya mengalahkan beberapa petenis lain dan saya merasa seperti petenis junior di atas lapangan ketika menghadapinya. Itu benar-benar gila,” ungkap Shapovalov.

“Ia hanya bermain-main. Ia seperti menyerang dengan slice pada satu poin, lalu menargetkan poin berikutnya. Tetapi bagi saya, itu sangat berbeda. Saya merasa Rafa sangat mudah ditebak. Anda tahu persis apa yang akan ia lakukan, tetapi ia sangat ahli dalam hal itu sehingga anda tidak bisa berbuat apa-apa.”

Sementara petenis berkebangsaan Australia, Kokkinakis merasa Federer membuat para petenis merasa konyol di atas lapangan dengan cara yang tidak bisa dilakukan Rafael Nadal maupun Novak Djokovic.

“Tidak ada seorang pun yang bisa membuat anda merasa lebih konyol daripada Roger. Seperti, saya tidak pernah melihatnya berkeringat. Rambutnya tetap seperti itu. Ia tidak berkeringat. Betisnya adalah betis terbesar yang pernah saya lihat. Jika ia mencukur kakinya, semuanya akan berakhir bagi semua orang,” tutur Kokkinakis.

“Dan juga ia bahkan tidak berusaha. Setidaknya ketika Rafa bermain, ia mengeluarkan suara erangan dan anda merasa anda seperti didorong ke belakang. Dengan Novak, ia seperti meluncur dan sebagainya. Roger terlihat seperti sedang mempermainkan lawannya.”

Sementara Thiem yang memiliki rekor cukup baik melawan Federer, mengingat bagimana mantan petenis peringkat 1 dunia bisa membuat taktik tampak tidak berguna dengan tiba-tiba mengubah permainannya di lapangan.

“Tetapi Roger, anda merasa baik-baik saja, saya akan bermain dengan putaran keras pada backhandnya. Saya pikir itu baik, lalu poin pertama, anda memainkan permainan yang benar-benar baik melawan backhandnya, lalu ia memasuki lapangan dan ia menembakkan bola ke atas garis.”

Artikel Tag: Tenis, Denis Shapovalov, Roger Federer, Thanasi Kokkinakis