Bagi Carlos Alcaraz, Ini Pertandingan Terburuk Yang Pernah Ia Lakoni

Berita Tenis: Carlos Alcaraz mengklaim bahwa kekalahan dari Gael Monfils di babak kedua Cincinnati Open musim 2024 merupakan pertandingan terburuk yang pernah ia lakoni.

Juara French Open musim 2024 unggul dengan satu set dan berada di babak tiebreak set kedua ketika pertandingan dilanjutkan melawan petenis berkebangsaan Perancis, Monfils. Tetapi petenis berkebangsaan Spanyol malah melakukan sejumlah kesalahan yang tidak perlu dan akhirnya kalah tiga set di babak kedua Cincinnati Open (Western & Southern Open).

Hari tersebut menjadi hari yang membuat juara Wimbledon musim 2024 merasa sangat frustasi hingga ia menghancurkan raketnya.

“Saya merasa itu adalah pertandingan terburuk yang pernah saya lakoni dalam karier saya. Tidak bisa, tidak bisa bermain,” ungkap Alcaraz.

“Sejujurnya saya telah berlatih dengan benar-benar baik di sini, di turnamen ini. Pada hari-hari sebelumnya, saya merasa luar biasa ketika memukul bolanya dengan apik, bergerak dengan baik. Mungkin, saya merasa itu adalah olahraga lain, bermain di lapangan utama, dan lapangan lain, bolanya lebih cepat, di lapangan utama bolanya jauh lebih melambung dibandingkan lapangan lain.”

“Saya tidak tahu, saya tidak tahu apa yang terjadi. Saya tidak tahu perasaan saya, tetapi sejujurnya, saya tidak bisa mengontrol diri saya sendiri. Saya tidak bisa bermain dengan lebih baik. Jadi pertandingan ini, mustahil untuk memenangkannya, itu saja.”

Pertandingan tersebut adalah pertandingan yang aneh dari sudut pandang mantan petenis peringkat 1 dunia karena ia belum pernah benar-benar beradaptasi dengan kondisinya dan kini akan banyak kehilangan poin peringkat setelah ia lolos ke final Cincinnati musim lalu.

Terkait menghancurkan raket, petenis berkebangsaan Spanyol merasa ia tidak bisa mengontrol emosinya saat itu.

“Saya, saya kadang-kadang merasa bahwa saya, bahwa saya ingin menghancurkan raket. Hal itu tidak pernah terjadi sebelumnya, karena saya bisa mengontrol diri saya sendiri di situasi seperti itu, ketika merasa seperti itu,” sambung Alcaraz.

“Anda tahu, di sebagian besar waktu, saya bisa mengontrol diri saya sendri dan hal itu bisa lebih baik dalam pertandingan atau dalam situasi yang pernah saya rasakan sebelumnya. Kali ini, saya tidak bisa mengontrol diri saya sendiri, karena seperti yang saya katakan, saya merasa saya tidak memainkan permainan tenis apa pun.”

“Jadi, hal itu benar-benar membuat saya merasa frustasi hingga di satu titik saya ingin meninggalkan lapangan. Saya tidak ingin berada di lapangan lagi. Saya pikir beberapa petenis, banyak petenis dalam karier mereka dan dalam momen-momen tertentu, mereka tidak bisa mengontrol diri mereka sendiri. Dan itu adalah salah satu momen bagi saya.”

Kini, Alcaraz akan fokus dengan US Open dengan harapan bisa memenangkan gelar Grand Slam kelima dalam kariernya sekaligus gelar Grand Slam kedua di New York.

Artikel Tag: Tenis, Cincinnati Open, Carlos Alcaraz