Bagi Aryna Sabalenka, Belajar Dari Kekalahan Adalah Hal Terberat

Aryna Sabalenka di Melbourne musim 2025 [image: getty images]
Berita Tenis: Petenis peringkat 1 dunia, Aryna Sabalenka kalah di final Australian Open musim 2025, tetapi hal yang tidak hilang dari dirinya adalah kepribadiannya.
Petenis yang telah mengantongi tiga gelar Grand Slam sangat jelas tentang target di masa mendatang, sehingga membiarkan dirinya menoleh ke belakang untuk melihat seberapa besar usaha yang telah ia kerahkan demi berada di posisinya saat ini. Ia memahami arti dari pengorbanan dan kerja keras, karena ia telah mengatasi lebih dari satu kemunduran dalam hidupnya.
Dalam wawancara baru-baru ini, juara US Open musim 2024 membicarakan tentang pelajaran penting yang dipaksakan kehidupan terhadap dirinya atau bagaimana kematian sang ayah mempengaruhi permainan tenisnya.
“Di sebagian besar waktu, saya kalah. Belajar dari kekalahan adalah pelajaran yang terberat. Pertama-tama, anda tidak menerima kekalahan dan bertingkah seperti penyihir. Belajar untuk kalah dan masih menjadi orang yang baik serta memahami bahwa itu hanya momen yang berat. Saya petenis peringkat 1 dunia, tetapi saya hanya memenangkan empat turnamen. Penting untuk tetap menikmati hidup ketika anda tidak mendapatkan kesuksesan yang anda inginkan di lapangan,” jelas Sabalenka.
Sabalenka juga menyebutkan pentingnya untuk tidak terhubung dengan tenis dan menambahkan, “Saya sangat kompetitif. Dan saya juga agresif di beberapa aspek ketika di atas lapangan, sedikit gila. Anda harus waspada, kadang-kadang itu sangat sulit untuk dikendalikan, menjadi seperti itu di sepanjang hari. Ketika saya tidaak berlatih, saya hanya mencoba melakukan hal yang memberi saya kebahagiaan. Kadang-kadang, hanya pergi ke kafe untuk menikmati kopi. Anda hanya menikmati tempat itu, duduk dengan minuman anda di meja, melihat Instagram, dan melakukan sesuatu yang konyol. Tidak terhubung. Itu penting.”
Sementara itu, petenis peringkat 1 dunia mengaku bahwa ia tidak bisa mengendalikan pelanggaran ganda yang ia lakukan sejak sang ayah meninggal dunia.
“Saya benar-benar tidak tahu apa yang terjadi dengan kesehatan mental saya, tetapi ada satu musim ketika saya tidak bisa melakukan servis. Jika anda melakukan pelanggaran ganda di sepanjang pertandingan, anda tidak bisa mencapai level yang saya inginkan, yaitu memenangkan Grand Slam. Saya menderita selama satu musim setengah. Satu hari saya berpikir, ‘Tidak apa-apa, ini sudah selesai, saya tidak bisa’. Di satu sisi, itu memalukan. Saya tidak bisa menemukan solusi dan saya pikir mungkin itu tanda untuk berhenti,” sambung Sabalenka.
“Ketika anda mencapai level yang anda mimpikan, terlepas dari semua pengorbanan dan trauma, anda akan melihat ke belakang dan merasa sangat bersyukur. Itu perasaan terbaik. Itu membuat saya mengerti bahwa di sepanjang hidup saya, saya telah melakukan hal yang tepat. Bahwa itu tidak menyia-nyiakan waktu.”
Artikel Tag: Tenis, Aryna Sabalenka
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/bagi-aryna-sabalenka-belajar-dari-kekalahan-adalah-hal-terberat
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini