Anett Kontaveit Akui Akan Sulit Untuk Tetap Tenang Usai Laga Perpisahan

Berita Tenis: Petenis berkebangsaan Estonia, Anett Kontaveit diikuti oleh kamera dari Netflix di Wimbledon yang akan menjadi turnamen pamungkas dalam kariernya ketika usianya masih menginjak 27 tahun.

Petenis peringkat 81 dunia telah menjadi salah satu petenis yang memukau, tetapi ia memilih untuk berpisah dengan dunia tenis ketika usianya masih menginjak 27 tahun. Beberapa pekan lalu, ia mengumumkan keputusan pensiun yang tiba-tiba setelah jelas bahwa cedera punggung yang ia alami hanya bertambah buruk jika ia terus bermain.

Akibat sifat rumit dari penyakit degenerasi diskus, petenis berkebangsaan Estonia terpaksa meninggalkan karier di dunia tenis agar menghindari kerusakan yang berlebihan terhadap punggung yang akan membuat hidupnya lebih menyulitkan. Itu menjadi akhir yang sangat disayangkan bagi petenis yang akhir-akhir ini sangat bersemangat untuk kembali ke dunia tenis. Tetapi, hari-harinya di turnamen WTA akan berakhir dan ia membicarakan hal tersebut kepada iNews.

“Saya telah berusaha melakukan semua hal dengan kekuatan saya, berusaha untuk mengambil rehat, berusaha untuk berolahraga, tetapi tidak ada satu pun yang tampak membantu. Saya memikirkannya untuk waktu yang cukup lama karena punggung saya telah mengganggu saya sejak musim lalu,” aku Kontaveit.

“Saya sudah cukup banyak membicarakan hal itu, jadi, kini saya menerimanya. Saya bisa tetap tenang, tetapi yang jelas ada waktu ketika saya akan sangat berkaca-kaca setiap kali saya membicarakannya. Saya pikir ketika pertandingannya berakhir, akan sangat menyulitkan untuk tetap tenang.”

Petenis peringkat 81 dunia tidak yakin masa depan seperti apa yang akan ia hadapi, tetapi ia telah melakukan beberapa hal bersamaan dengan tenis setelah sepenuhnya menyadari bahwa suatu hari ia tidak akan bermain lagi.

“Saya belajar psikologi. Saya telah menyelesaikannya dalam tiga tahun saat ini. Saya harus melalui beberapa tahun lagi. Jadi, saya akan melakukannya lebih intensif. Saya hanya benar-benar menantikan untuk bisa berada di rumah,” tutur Kontaveit.

“Saya pikir penting bagi saya untuk belajar bagaimana caranya agar bisa sedikit lebih rileks. Saya pikir saya telah mengerahkan banyak hal untuk melakukan satu hal 100 persen, lalu saya akan melakukan hal lain 100 persen.”

Kondisi kesehatan yang ia alami akan tetap ia alami di sepanjang hidupnya. Ia merasakannya ketika melakukan hal normal, apalagi bermain tenis hanya membuatnya semakin parah.

“Ketika saya berdiri selama beberapa waktu, mulai terasa nyeri. Ketika saya duduk terlalu lama, mulai terasa nyeri. Jadi, ketika saya melakukan hal yang normal, saya juga merasakannya,” tukas Kontaveit.

Artikel Tag: Tenis, wimbledon, Anett Kontaveit