Andrea Petkovic Ungkap Hal Yang Dilakukan Iga Swiatek Sama Seperti Ini

Berita Tenis: Idola Iga Swiatek, Rafael Nadal secara resmi telah pensiun dari dunia tenis setelah ia melakoni pertandingan pamungkas dalam kariernya di Davis Cup, Malaga musim 2024.

Mantan petenis berusia 38 tahun, Nadal telah menjadi salah satu petenis terbaik dalam sejarah dengan segala pencapaiannya, termasuk mengklaim 92 gelar di sepanjang kariernya. Ia merupakan petenis yang diperhitungkan di semua permukaan lapangan, terutama di clay-court yang dibuktikan dengan dominasinya di French Open.

Di sepanjang kariernya, Nadal telah memenangkan 14 gelar French Open dengan mantan petenis putri asal Jerman, Andrea Petkovic menjadi salah satu sosok yang memujinya setelah sang bintang menggantungkan raket.

“Ia atlet terbaik dalam sejarah yang selalu cemas,” ungkap Petkovic dalam The Rennae Stubbs Tennis Podcast.

“Ia selalu takut. Saya melihatnya di musim keempat kemenangannya di French Open. Ia pernah kalah satu atau dua kali di sana. Dan ia unggul melawan lucky loser di babak pertama. Saya bertemu dengannya, saya keluar dari pusat kebugaran, dan ia melakukan pemanasan. Saya berpikir pria ini panik, ia ketakutan, dan ia bertanding melawan lucky loser.”

“Saya pikir yang membuatnya kecanduan adalah karena ia cemas untuk kalah, lalu ketika ia menang, ia merasa lebih puas secara emosional daripada kemenangannya. Itulah mengapa saya pikir ia lebih kecanduan daripada yang lain karena ia merasa seperti ‘Saya akan kalah, saya akan kalah, ya Tuhan, saya menang’.”

Petkovic melanjutkan bahwa petenis berkebangsaan Polandia, Iga Swiatek tidak berbeda dengan Nadal.

“Iga sama saja. Secara psikologis, ia orang yang sama seperti Rafa. Itulah mengapa ia begitu sulit untuk dikalahkan karena ia memiliki mentalitas itu di setiap poin. Ia mengidentifikas dirinya dengan Rafa,” sambung Petkovic.

“Ia tidak tahu mengapa, ia pikir itu karena Rafa hebat, tetapi itu karena mereka merasa takut setiap kali mereka memasuki lapangan. Saya tidak merekomendasikan hal seperti itu, tetapi saya pikir itu yang membuat mereka hebat.”

Sementara itu, Swiatek menikmati musim 2024 yang memukau, termasuk memenangkan gelar French Open untuk kali ketiga secara beruntun sekaligus gelar keempat Grand Slam tersebut. Tetapi, itu menjadi satu-satunya gelar Grand Slam yang ia menangkan pada musim ini dan ia harus kehilangan peringkat 1 dunia yang digantikan Aryna Sabalenka.

Namun, ia masih memenangkan lima gelar, gelar terbanyak yang dimenangkan petenis putri pada musim ini dan ia menjadi petenis berkebangsaan Polandia pertama yang memenangkan medali Olimpiade setelah ia memenangkan medali perunggu di Paris beberapa bulan lalu.

Artikel Tag: Tenis, Iga Swiatek, Rafael Nadal