Alexander Bublik Ungkap Pandangan Petenis Lain Tentang Dirinya

Berita Tenis: Alexander Bublik memenangkan gelar turnamen ATP keempat dalam kariernya pada musim 2024 sehingga ia mempertahankan diri untuk berada di peringkat 50 besar.

Petenis berkebangsaan Kazakhstan menikmati musim meyakinkan lain di turnamen ATP musim 2024 setelah ia terus mengesankan sejumlah petenis elit di turnamen ATP.

Petenis berusia 27 tahun memenangkan gelar Open Sud de France di Montpellier awal musim ini usai mengalahkan petenis berkebangsaan Kroasia, Borna Coric dengan tiga set di partai puncak. Gelar tersebut merupakan gelar kedua sang petenis di turnamen tersebut setelah ia memenangkannya untuk kali pertama pada musim 2022.

Petenis peringkat 33 dunia lalu melenggang ke final turnamen ATP level 500 yang digelar di Dubai sebelum kalah dari petenis berkebangsaan Perancis, Ugo Humbert dengan dua set langsung.

Namun, seperti yang sering terjadi pada dirinya, bukan hanya permainan tenisnya yang menjadi tajuk utama pada musim 2024, karena ia kini mengungkapkan bagaimana menurutnya sesama petenis putra memandang dirinya.

Berbicara kepada podcast Nothing Major, petenis berkebangsaan Kazakhstan bertanya apakah ia peduli dengan apa yang rekan sesama petenis putra pikirkan tentang dirinya.

“Tidak, sama sekali tidak,” jawab Bubblik. “Saya pikir satu-satunya hal yang penting bagi saya adalah bahwa rekan sesama petenis mengetahui bahwa saya nyata. Jika saya menyukai seseorang, saya melakukannya dengan tulus.”

“Saya bukan pria yang mengatakan, ‘Oh, kirimi saya pesan kapan saja, saya akan melakukan apa pun untukmu’, lalu anda mengirimi saya pesan dan saya menghilang. Saya lebih baik tidak mengatakan apa pun kepada anda dan tidak menjawab.”

Petenis peringkat 33 dunia lalu menjelaskan mengapa mempertahankan persahabatan bisa menyulitkan di atas lapangan.

“Saya tidak ingin menjadi teman anda dan memeluk anda di lapangan, lalu di waktu selanjutnya, kami berada di lapangan saya meminta jeda untuk alasan medis pada kedudukan 6-5 sebelum anda melakukan servis,” sambung Bublik.

“Hal yang paling penting bagi saya adalah bahwa rekan sesama petenis berpikir saya cukup adil dan bahwa saya adalah pria yang nyata. Jika saya tidak menyukai seseorang, ia akan mengetahuinya, dengan jelas.”

“Mereka bahkan tidak menyapa saya dan saya tidak menyapa mereka karena saya tidak menyukai mereka, untuk berbagai alasan.”

Ia pun mengungkapkan bagaimana ia ingin diingat di olahraga ini.

“Hal yang akan orang-orang gambarkan tentang saya setelah karier saya berakhir, saya akan mengatakan bahwa sayalah orang yang sebenarnya. Jika saya seorang teman, saya adalah seorang teman, dan jika saya seorang musuh, saya adalah musuh,” tukas Bublik.

Namun, Bublik sendiri tidak pernah jauh dari tajuk utama setelah ia terlibat dengan beberapa kontroversi selama ia melakoni turnamen ATP. Apakah itu servis di bawah lengan, komentar setelah pertandingan, atau perusakan raket, tidak banyak yang belum dilakukannya di dunia tenis.

Artikel Tag: Tenis, Alexander Bublik