3 Grup petaruh tennis bayar tunai pemain
Ligaolahraga - Seorang pemain tennis asal Amerika Latin mengklaim bahwa imbalan untuk mau bekerjasama dalam konspirasi pengaturan pertandingan atau match fixing melibatkan uang dalam jumlah tak sedikit dan praktik yang dianggap memalukan itu juga sudah menjadi rahasia umum.
BBC terus mengangkat masalah match fixing sejak isu tersebut meledak awal pekan ini lewat wawancara eksklusif dengan pemain yang tak disebutkan jati dirinya untuk menjelaskan proses dan tempat kejadian match fixing tersebut.
"Ini semacam rahasia sepanjang tour yang diketahui semua orang, tapi kita tidak membicarakannya. Kami hanya melihat dan terus bekerja," kata Si Pemain kepada BBC.
Ia menjelaskan ada tiga kelompok besar yang mengontrol pertaruhan di tennis, sementara pembayaran kepada para pemain dilakukan dengan tunai untuk menghindari pelacakan transfer antarbank.
"Tiap kelompok punya banyak orang untuk bernegosiasi dengan para pemain. Mereka punya banyak orang di dalam sirkuit, mereka juga punya banyak akun.
Setidaknya mereka punya 50 hingga 60 akun untuk menempatkan uang receh. Namun pada akhirnya itu akan menjadi uang dalam jumlah yang sangat besar sekali. Sungguh besar sekali," tuturnya.
Persetujuan pemain ditandai dengan senyum yang bersahaja dan gaya yang santai atau terlalu kasual.
"Anda bisa tahu siapa yang melakukan itu dan siapa yang tidak. Sebagai pemain, saya bisa membaca apa yang hilang dalam setiap pertandingan, atau pengembalian yang disengaja atau tidak, siapa yang mencoba dan siapa yang tidak. Jadi ini memang kerjaan ini makanya kami tahu persis," paparnya.
Dia mengklaim bahwa pihak otoritas tennis tahu persis tentang hal ini tapi tak ada iktikad untuk menghentikannya.
Ia mensinyalir pemain peringkat bawah lebih rentan untuk disuap karena pendapatan mereka dari tennis tidak memuaskan sementara pemain-pemain top juga tidak kebal sogok.
"Saya mulai percaya bahwa pemain top terlibat sejak beberapa tahun lalu ketika ada orang yang memberitahu kepada saya hasil dua turnamen ke depan. Ia menyebutkan persis siapa yang akan menang dan apa yang akan terjadi," lanjutnya pada BBC.
Ketika dicoba hubungi, Unit Integritas Tennis (TIU) mengatakan mereka ingin bicara dengan si pemain yang tak mau diungkap jati dirinya tersebut secara langsung dan mengabaikan setiap indikasi adanya praktik match fixing.
"Kami mengundang Si Pemain itu untuk datang terlepas dari tuduhan yang ia sampaikan dan agar ia bisa menghubungi TIU dan berbagai informasi atas apa yang ia klaim itu," kata TIU dalam satu pernyataan.
Artikel Tag: australia open 2016, melbourne, TIU
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/tenis/3-grup-petaruh-tennis-bayar-tunai-pemain
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini