Ueyama, Pereira Juarai Lari 200 Meter Putra dan Putri Asian Games Hangzhou

Penulis: Hanif Rusli
Selasa 03 Okt 2023, 18:29 WIB
Veronica Shanti Pereira (tengah) menjuarai lari 200 meter putri, menambah medali perak lari 100 meter yang dia raih sebelumnya. (Foto: Xinhua)

Veronica Shanti Pereira (tengah) menjuarai lari 200 meter putri, menambah medali perak lari 100 meter yang dia raih sebelumnya. (Foto: Xinhua)

Ligaolahraga.com -

Koki Ueyama dari Jepang dinobatkan sebagai juara lari 200 meter putra setelah mengungguli pelari Arab Saudi, Abdullar Abkar Mohammed, di Asian Games Hangzhou pada Senin (2/10/2023).

Mohammed melakukan tikungan yang luar biasa untuk memimpin lomba dan terlihat akan meraih kemenangan, namun akhirnya disalip hanya beberapa meter sebelum finis.

Ueyama menang dalam waktu 20,60 detik, hanya unggul 0.03 detik dari Mohammed. Ini adalah medali emas atletik pertama Jepang di Hangzhou setelah tiga hari pertandingan.

Yang Chun-Han dari China Taipei mengungguli Femi Ogunode dari Qatar dalam foto finis, mencatat waktu 20.74 detik untuk meraih perunggu.

Sementara itu, Veronica Shanti Pereira dari Singapura meraih gelar juara lari 200 meter putri dalam waktu 23,03 detik, menambah medali perak 100 meternya.

Li Yuting dari China berada di posisi kedua dengan catatan waktu 0,25 di belakangnya, sementara juara bertahan Edidiong Odiong dari Bahrain melengkapi posisi tiga besar dengan catatan waktu 23,48 detik.

Sementara itu, atlet favorit lokal Li Ling memperbarui rekor lompat galah miliknya sendiri untuk memenangkan medali emas ketiganya secara beruntun, sementara juara dunia bertahan Winfred Mutile Yavi dari Bahrain memecahkan rekor 3.000 meter lari gawang putri dengan kemenangan meyakinkan.

Li, 34 tahun, hanya membutuhkan dua kali percobaan untuk melewati mistar setinggi 4,30 meter dan 4,53 meter dalam perjalanannya meraih emas Asian Games ketiganya secara beruntun. Ia kemudian berhasil melewati mistar 4,63 meter pada percobaan pertama, memperbaiki rekor Asian Games yang dibuatnya lima tahun lalu di Jakarta dengan selisih tiga sentimeter.

Li kemudian memilih untuk coba memecahkan rekor Asia 4,72 meter, tetapi tiga percobaannya pada 4,73 meter semuanya sia-sia.

Misaki Morota dari Jepang meraih medali perak dengan lompatan terbaik sepanjang karirnya, 4,48 meter. Niu Chunge dari China berada di posisi ketiga dengan lompatan 4,30 meter.

"Hari ini tujuan saya bukan hanya untuk memenangkan medali emas. Saya berharap bisa mencetak rekor pribadi yang baru," kata Li.

"Saya merasa bahwa saya mungkin tidak segugup sebelumnya. Saat pertama kali mengikuti Asian Games, saya sangat gugup, tapi sekarang pola pikir saya jauh lebih tenang," katanya.

"Ini karena tujuan saya sangat jelas, yaitu memecahkan rekor pribadi saya. Ketika saya menetapkan target yang lebih tinggi, saya tidak terlalu terobsesi dengan medali emas karena saya memiliki tujuan yang lebih tinggi untuk dikejar."

Juara bertahan berusia 23 tahun, Yavi, meraih posisi terdepan segera setelah start dan hampir tidak mendapat ancaman berarti hingga menyentuh garis finish dengan penuh gaya dalam waktu sembilan menit dan 18,28 detik, memangkas lebih dari 13 detik dari rekor Asian Games sebelumnya yaitu 9:31.36 yang dicetak oleh sesama atlet Bahrain, Ruth Jebet, pada 2014.

Duo India, Parul Chaudhary dan Priti, juga mencatatkan waktu terbaik mereka masing-masing di urutan kedua dan ketiga.

"Saya senang karena saya datang ke sini untuk mempertahankan gelar juara Asian Games," kata Yavi. "Saya mendapat banyak tekanan karena semua orang mengatakan 'Anda akan menang'. Tapi apa pun bisa terjadi. Jadi saya berhati-hati, dan hanya berusaha memecahkan rekor Asian Games."

Ini adalah medali emas kedua bagi Yavi dalam dua hari, setelah ia juga meraih emas nomor lari 1.500 meter pada hari Minggu malam. Dan rekan senegaranya, Oluwakemi Adekoya, juga meraih medali emas keduanya di Hangzhou. Adekoya membantu tim Bahrain memenangkan lari estafet 4X400m campuran mengungguli India dan Kazakhstan. Dua hari yang lalu ia juga meraih medali emas lari 400m di Stadion Hangzhou Olympic Center.

Pada nomor lari gawang 110m putra, Shunya Takayama dari Jepang dan Yaqoub Alyouha dari Kuwait mencatatkan waktu 13,41 detik dan bahkan gambar tidak dapat memisahkan keduanya karena hasil foto mereka sama dengan 0.409.

Takayama dan Alyouha pun berbagi podium teratas dan Xu Zhuoyi dari China meraih perunggu dengan catatan waktu 13,50 detik.

Pada lompat jauh putri, tiga peringkat teratas semuanya memperbaiki catatan terbaik mereka dalam karier mereka. Xiong Shiqi dari China menambahkan delapan sentimeter pada rekor pribadinya untuk memenangkan emas di 6,73 meter. Ancy Sojan Edappilly dari India berada di peringkat kedua dengan lompatan 6,63 meter, diikuti oleh Yue Nga Yan dari Hong Kong, Cina dengan lompatan 6,50 meter.

Juara bertahan empat kali asal Iran, Ehsan Hadadi, gagal melanjutkan kemenangan beruntunnya di nomor lempar cakram putra. Rekan setimnya, Hossein Rasouli, meraih medali emas dengan lemparan sejauh 61,28 meter. Abdughani Turghun dari China berada di posisi ketiga di belakang Hadadi.

Artikel Tag: Asian Games

Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/ueyama-pereira-juarai-lari-200-meter-putra-dan-putri-asian-games-hangzhou
289  
Komentar

Terima kasih. Komentar Anda sudah disimpan dan menunggu moderasi.

Nama
Email
Komentar
160 karakter tersisa

Belum ada komentar.

Jadilah yang pertama berkomentar disini