Sammi Kinghorn Mengaku “Terpesona” Raih Emas Paralimpiade Pertama

Sammi Kinghorn dari Inggris Raya meraih emas pertamanya dan medali ketiganya di Paralimpiade Paris 2024 pekan ini saat ia melesat menuju kemenangan di final nomor 100 meter T53 Putri.

Pembalap kursi roda Tim GB, Sammi Kinghorn, meraih perak di nomor 800m T53 Putri pada hari Minggu (1/9) untuk meraih medali pertama Paralimpiade GB. Kemudian ia mengulangi prestasi itu di nomor 1500 meter T54 Putri pada hari Selasa (3/9), dikalahkan Catherine Debrunner dari Swiss.

Pada Rabu (4/9) malam, dalam satu-satunya final yang menampilkan atlet Inggris pada Hari ke-7 Paralimpiade Paris 2024, Sammi Kinghorn akhirnya berhasil mengalahkan rivalnya dari Swiss itu dan mengamankan emas di final 100m T53 Putri dan mencetak rekor Paralimpiade dalam prosesnya.

Catatan waktu atlet berusia 28 tahun ini, 15.64, melampaui rekor Paralimpiade sebelumnya dengan selisih 0,55 detik, saat ia mengalahkan pesaingnya, peraih medali perak, Debrunner, dan peraih medali perunggu, Fang Gao, dari China, di Stade de France.

"Saya bahkan belum tahu apa artinya bagi saya. Saya suka berlatih, ketika saya mengalami kecelakaan, tubuh saya hancur tak berbentuk dan saya membangunnya kembali," kata Kinghorn.

"Latihan adalah sesuatu yang membantu saya menerima 'diri saya yang baru'. Saya tidak pernah menyangka akan menjadi juara Paralimpiade, jadi berada di sini sebagai yang tercepat adalah sebuah kemenangan mental."

Kemenangannya terjadi 14 tahun setelah Sammi Kinghorn tertimpa salju dan es yang jatuh dari atap rumah keluarganya di Berwickshire pada Desember 2010. Remaja berusia 14 tahun itu dibawa ke Rumah Sakit Umum Borders di mana ia menjalani operasi darurat untuk cedera tulang belakang yang serius.

Kecelakaan tersebut akhirnya membuatnya lumpuh dari pinggang ke bawah dan ia segera mengikuti balap kursi roda setelah fisioterapisnya membawanya ke Stadion Stoke Mandeville untuk mengikuti WheelPower Inter Spinal Games.

Kurang dari dua tahun kemudian, ia mengikuti London Mini Marathon 2012 dan menempati posisi kedua sebelum kemudian menjadi bintang di Commonwealth Games, Kejuaraan Eropa, Kejuaraan Dunia, dan sekarang Paralimpiade keduanya.

"Fisioterapis saya saat itu, Claire, di unit tulang belakang di Glasgow, sungguh luar biasa. Saya menyukai olahraga sebelum kecelakaan saya dan dia membuat saya mencoba berbagai macam olahraga," jelasnya.

"Saya mencoba balap kursi roda dan Ian Thompson, suami Tanni Grey-Thompson, mengatakan 'kamu bisa menjadi hebat dalam hal ini'. Itu seperti sebuah saklar. Sesuatu yang traumatis baru saja terjadi pada saya dan saya tidak tahu apakah saya akan bisa melakukan apa pun lagi."

Sammi Kinghorn memuji dukungan dan upaya penggalangan dana dari komunitas Borders atas keberhasilannya dalam balap kursi roda.

"Saya ingat saat itu saya berpikir 'Saya akan melakukan ini'. Saya pulang ke rumah orang tua saya dan berkata 'Saya hanya butuh £10.000 untuk melakukan ini! Saya sangat beruntung datang dari tempat yang luar biasa di Borders, mereka mendukung saya dan menggalang dana untuk saya dan sekarang saya menjadi juara Paralimpiade," kata Kinghorn.

Ini jauh berbeda dengan pengalamannya di Tokyo, di mana ia memenangkan perunggu di nomor 100m T53. "Saya menangis sepanjang jalan di sekitar podium kemenangan. Memenangkan medali Paralimpiade pertama saya tanpa seorang pun di tribun penonton sangat memilukan," jelasnya.

"Jadi, melihat semua keluarga saya di tribun - ada 29 orang di sini dengan poster wajah saya - sungguh sangat istimewa. Meskipun ini adalah olahraga individu, saya memiliki tim yang sangat besar di belakang saya dan mereka semua membuat saya percaya bahwa saya dapat melakukan apa yang baru saja saya lakukan di luar sana. Pikiran saya masih terpesona."

Artikel Tag: Sammi Kinghorn