Rebecca Cheptegei Meninggal Dunia Akibat Luka Bakar Dalam Serangan
Atlet Olimpiade asal Uganda, Rebecca Cheptegei, meninggal dunia di rumah sakit di Kenya tempat ia dirawat setelah mengalami luka bakar 80% di tubuhnya akibat serangan yang dilakukan oleh mantan pasangannya. Dia berusia 33 tahun.
Seorang juru bicara rumah sakit, Owen Menach, mengkonfirmasi kematiannya pada hari Kamis (5/9). Rebecca Cheptegei menerima perawatan di Rumah Sakit Pendidikan dan Rujukan Moi di kota Eldoret.
Komandan Polisi Kabupaten Trans Nzoia, Jeremiah ole Kosiom, mengatakan pada hari Senin (2/9) bahwa rekan Rebecca Cheptegei, Dickson Ndiema, membeli satu jeriken bensin, menyiramkannya ke tubuh Cheptegei dan membakarnya saat mereka bertengkar pada hari Minggu.
Ndiema juga mengalami luka bakar dan dirawat di rumah sakit yang sama.
Orang tua Rebecca Cheptegei mengatakan bahwa putri mereka membeli tanah di Trans Nzoia agar dekat dengan pusat pelatihan atletik di daerah tersebut.
Sebuah laporan yang diajukan oleh kepala desa setempat menyatakan bahwa pasangan tersebut terdengar bertengkar karena memperebutkan tanah tempat rumah itu dibangun sebelum kebakaran terjadi.
Peter Ogwang, Menteri Negara Olahraga Uganda, mengatakan bahwa pihak berwenang Kenya sedang menyelidiki pembunuhan tersebut, yang telah menyoroti kekerasan yang dialami oleh perempuan di negara Afrika timur tersebut.
Hampir 34% anak perempuan dan perempuan Kenya berusia 15-49 tahun mengalami kekerasan fisik, menurut data pemerintah dari tahun 2022, dengan perempuan yang sudah menikah memiliki risiko tertentu.
Survei tahun 2022 menemukan bahwa 41% perempuan yang sudah menikah pernah mengalami kekerasan.
Sebuah laporan dari UN Women dan Kantor PBB untuk urusan narkoba dan kejahatan mengatakan bahwa pada tahun 2022, negara-negara Afrika secara kolektif mencatat jumlah pembunuhan perempuan terbesar, baik secara absolut maupun relatif terhadap jumlah populasi perempuan di benua itu.
Pada Oktober 2021, pelari Olimpiade Agnes Tirop, seorang bintang yang sedang naik daun di kancah atletik Kenya yang sangat kompetitif, ditemukan tewas di rumahnya di kota Iten, dengan beberapa luka tusuk di leher. Dia berusia 25 tahun.
Ibrahim Rotich, suaminya, didakwa atas pembunuhannya dan telah mengaku tidak bersalah. Kasus ini masih berlangsung.
Pembunuhan Tirop mengejutkan Kenya, dengan para atlet dan mantan atlet membentuk 'Tirop's Angels' pada tahun 2022 untuk memerangi kekerasan dalam rumah tangga.
Joan Chelimo, salah satu pendiri organisasi nirlaba tersebut, mengatakan kepada Reuters bahwa atlet wanita berisiko tinggi mengalami eksploitasi dan kekerasan di tangan para pria yang tertarik pada uang mereka.
"Mereka masuk ke dalam perangkap predator yang menyamar sebagai kekasih," katanya.
Artikel Tag: Rebecca Cheptegei
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/rebecca-cheptegei-meninggal-dunia-akibat-luka-bakar-dalam-serangan
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini