Ragam Berita Olahraga: Kata-Kata Bijak 5 Atlet Yang Menuju Olimpiade Rio 2016

Ligaolahraga - Dalam panel final espn 2016 yang bertajuk Wanita + Olahraga di Chicago, lima atlet luar biasa membicarakan tentang sudut pandang dari jalan mereka menuju Olimpiade musim panas ini. Walaupun keseluruhan percakapan sangat menginspirasi, ini adalah lima dari momen yang paling penting, dalam kata-kata mereka sendiri.

Ibtihaj Muhammad, anggar

Menjadi atlit muslim

Ketika orang-orang membayangkan wanita muslim, kita semua memiliki gambaran tertentu dari siapa dia. Media telah menggambarkan kami dengan satu kuasan yang lebar: Kami memakai pakaian hitam. Kami tidak memiliki suara, kami tertekan. Aku merasa seperti muslim yang aku tahu adalah anggota masyarakat yang produktif. Kami membuat bahan kain yaitu negara indah ini. aku ingin orang-orang mengetahui sisi Islam yang aku tahu ini. kami bekerja keras, seperti orang lain. Dan kami bahkan bisa masuk kualifikasi tim Olimpiade.

Di hari lain, aku dilecehkan untuk meninggalkan latihan di New York City. Seorang pria mengatakan bahwa aku seperti hendak meledakkan sesuatu, aku kelihatan mencurigakan, dan ia akan memanggil polisi. Ia berteriak kepadaku dua blok dan mengikutiku sampak Penn Station.

Aku merasa jika aku memiliki pilihan, aku akan menundukkan kepalaku dan bekerja sekeras yang aku bisa sehingga aku berharap bisa membawa pulang emas. Di waktu yang sama, aku seperti berhutang kepada orang-orang setelahku. Aku tidak ingin orang-orang berpikiran bahwa aku semacam anomali sebagai wanita muslim yang berpartisipasi dalam olahraga. Itu terjadi karena aku yang pertama, dan aku berdoa bahwa aku tidak menjadi yang terakhir. Aku ingin pemuda muslim lain dan minoritas lain mengetahui bahwa mereka bisa melakukan anggar.

Julie Johnston, sepak bola

Dalam gugatan USWNT untuk bayaran yang sama

Au memikirkannya beberapa kali. Kami datang dari kemenangan World Cup. Kami melihat landasan bahwa tim kami memiliki olahraga untuk wanita secara umum dan khususnya sepak bola, dan itu menjadi tanggung jawab, untuk tetap melanjutkan menumbuhkan sepak bola dan olahraga untuk wanita umumnya.

Kami memiliki penggemar terbaik di dunia, dan kami ingin memastikan bahwa kami merupakan panutan yang baik untuk mereka.

Melissa Stickwell, triathlon

Dalam kehilangan kakinya selama bertugas di Irak

Itu 12 tahun yang lalu. Hari itu kami konvoi rutin melewati pusat Baghdad dan bom yang ada di sisi jalan meledak dekat kendaraanku, dan meninggalkanku tanpa kakiku. Itu jelas-jelas sesuatu yang tidak pernah aku bayangkan. Tetapi aku menyadari betapa beruntungnya aku.

Aku memiliki tiga bagian tubuh, hidupku, pikiranku, pandanganku, dan aku benar-benar ingin menghidupkan hidupku untuk mereka yang telah berkorban dan tidak berhasil kembali.

Aku pikir hidupku berawal pada hari itu. Aku telah menjadi orang yang lebih baik. Aku telah melakukan lebih dengan satu kaki dibanding dengan dua kakiku. Ini tidak lagi tentang disabilitasku. Aku ingin semuanya tentang apa yang telah aku lakukan sejak aku mendapatkan disabilitasku. Aku bangga akannya.

Adeline Gray, gulat

Dalam meraih mimpinya

Aku memulai ketika aku berusia 6 tahun. Aku tidak pernah benar-benar memiliki mimpi seperti yang aku miliki saat ini. (Gulat) telah menyediakan suara, stabilitas keuangan, dan pendidikan bagiku. Kesempatan ini tidak akan pernah terjadi jika bukan olahraga yang aku pilih ini. Dan aku hanya berharap remaja-remaja wanita melihatnya. 

Maggie Steffens, polo air

Dalam menghadapi tekanan di Olimpiade

Aku merasakannya setiap kali, ketika kau akan menuju Olimpiade, orang-orang memberitahumu, “Kau akan mendapatkan banyak gangguan, usahakan untuk menyingkirkannya, tahan itu, dan fokus dengan tujuanmu.” Tetapi aku akan bilang sebaliknya. Aku percaya bahwa semua gangguan itu memberimu energi. Aku ingat pertandingan pertama kami (di London), pelatih kamu memandang kami dengan matanya dan mengatakan, “Bawa masuk. Kalian melakukannya, kalian atlit Olimpiade. Dan kami melihat sekeliling dan saling memandang satu sama lain dan mengatakan, “Ya, keren!”

Artikel Tag: Ibtihaj Muhammad, Julie Johnston, Melissa Stickwell, Adeline Gray, Maggie Steffens