Pengusaha Dihukum Karena Tipu Mantan Bintang NBA Dwight Howard

Seorang pengusaha Georgia dihukum pada hari Jumat (4/10) karena menipu mantan bintang NBA Dwight Howard senilai jutaan dolar dalam skema palsu untuk membeli tim WNBA, Atlanta Dream.

Juri menjatuhkan vonis terhadap Calvin Darden Jr. pada Jumat sore setelah persidangan di New York City. Darden juga dinyatakan bersalah karena menipu mantan pemain NBA Chandler Parsons dalam sebuah tipu muslihat yang terpisah.

Dwight Howard - salah satu pemain center paling dominan di NBA selama 18 tahun karir profesionalnya - bersaksi dalam persidangan bahwa Darden menipunya untuk memberikan uang sebesar 7 juta dolar AS dengan meyakinkan bahwa uang tersebut merupakan investasi untuk pembelian Dream.

Kenyataannya, sebuah kelompok investor beranggotakan tiga orang termasuk mantan pemain Renee Montgomery membeli tim tersebut pada 2021.

Ketika seorang jaksa penuntut bertanya kepadanya apakah dia mendapatkan imbalan atas uangnya sebesar $7 juta, Dwight Howard bersaksi bahwa dia mendapat “tamparan di wajahnya.”

Jaksa penuntut mengatakan Darden juga bekerja sama dengan agen olahraga untuk menipu Parsons, yang telah berkarier di NBA selama 9 tahun, agar mengirimkan uang sebesar $1 juta yang seharusnya digunakan untuk membantu pengembangan James Wiseman, yang saat ini bermain di NBA.

Vonis Darden dijatuhkan delapan tahun setelah ia dijatuhi hukuman satu tahun penjara karena menyamar sebagai ayahnya yang sukses dalam sebuah upaya yang gagal untuk membeli majalah Maxim.

Dalam kasus tersebut, Darden mendapatkan keringanan hukuman dengan bekerja sama dengan jaksa penuntut terhadap orang lain yang didakwa dalam kasus tersebut.

Namun, kali ini, Darden menolak dua tawaran dari pemerintah untuk mengaku bersalah dan diadili.

Jaksa penuntut meyakini bahwa ia akan menghadapi hukuman antara 11 tahun dan 14 tahun penjara ketika ia dijatuhi hukuman awal tahun depan.

Setelah vonis, Asisten Jaksa AS Kevin Meade meminta agar Darden segera ditahan, dengan mengatakan bahwa dia belum belajar dari kasusnya pada tahun 2016, tetapi Hakim Vernon S. Broderick memutuskan bahwa dia bisa tetap bebas dengan jaminan untuk saat ini.

Dwight Howard adalah pemain All Star delapan kali dan pemain bertahan terbaik tahun ini sebanyak tiga kali.

Dwight Howard bermain untuk tujuh klub, terutama Orlando Magic - yang mengambilnya dengan pilihan No. 1 secara keseluruhan pada draft 2004 - dan Los Angeles Lakers, di mana dia memenangkan satu-satunya gelar NBA selama musim 2019-20 yang terkena dampak pandemi.

Parsons pernah bermain di Houston, Dallas, Memphis dan Atlanta.

Atlanta Dream telah dimiliki bersama oleh mantan Senator AS dari Partai Republik Kelly Loeffler, tetapi ia ditekan untuk menjualnya setelah berselisih dengan para pemain karena menentang inisiatif keadilan rasial liga.

Para pemain Dream mendesak orang-orang untuk memilih lawannya dari Partai Demokrat, yang sekarang menjadi Senator AS Raphael Warnock.

Dalam argumen penutup pada hari Kamis, Asisten Jaksa AS Brandon Thompson mengatakan bahwa bukti bahwa Darden “melakukan kejahatan ini sangat banyak.”

Jaksa penuntut mengatakan Darden menghabiskan setidaknya $6,1 juta dari $7 juta yang ia dapatkan dari Dwight Howard.

Itu termasuk menghabiskan $500.000 untuk dua mobil; $110.000 untuk piano; $765.000 untuk uang muka rumah seharga $3,7 juta; $90.000 untuk jam tangan mewah dan setengah juta dolar lainnya untuk perbaikan rumah di samping ratusan ribu dolar yang dihabiskan untuk barang seni.

Jaksa penuntut mengatakan bahwa mereka berencana untuk menyita semua aset Darden, termasuk rumahnya di Atlanta, bersama dengan mobil-mobil mewah, karya seni dan perhiasan.

Pengacara Darden bersikeras bahwa kliennya tidak akan melakukan penipuan lagi dan masih dibutuhkan oleh keluarganya.

Ayah Darden, Cal Darden, adalah mantan wakil presiden senior untuk operasi di United Parcel Service Inc. yang berbasis di Atlanta yang telah duduk di dewan direksi beberapa perusahaan besar.

Pengacara Darden, Xavier Donaldson, berargumen bahwa kliennya tidak pernah menyamar sebagai ayahnya dengan para atlet dan menuduh jaksa penuntut berusaha membuat juri menggunakan “tebakan, spekulasi, kesimpulan yang tidak masuk akal” untuk menjatuhkan vonis bersalah.

Artikel Tag: Dwight Howard