Olimpiade Tokyo 2020 Libatkan Kasus Penyuapan, Bagaimana Update Terbarunya?

Berita Olahraga: Mantan ketua sponsor Olimpiade Tokyo 2020 dijatuhi hukuman penjara yang ditangguhkan hari ini bersama dengan dua orang lainnya, dalam skandal penyuapan yang meningkat seputar Olimpiade.

Tuduhan korupsi dan penyuapan menjamur setelah Olimpiade yang tertunda karena pandemi, melibatkan perusahaan besar dan merusak upaya Jepang untuk menjadi tuan rumah Olimpiade Musim Dingin 2030 di Sapporo.

Seorang juru bicara Pengadilan Distrik Tokyo mengkonfirmasi kepada AFP bahwa Hironori Aoki yang berusia 84 tahun, mantan kepala bisnis kelas atas Aoki Holdings, telah dijatuhi hukuman penjara dua setengah tahun yang ditangguhkan.

Hakim mengatakan bahwa "tanggung jawab pidananya signifikan".

Aoki mengaku bersalah pada Desember lalu atas tuduhan bahwa dia dan dua rekannya membayar anggota dewan Olimpiade Tokyo 2020 untuk perlakuan istimewa, menurut media Jepang.

Jaksa menuntut pemimpin pengusaha itu segera dipenjara, tetapi pengadilan malah menjatuhkan hukuman hari ini, yang ditangguhkan selama empat tahun.

Aoki Holdings adalah mitra resmi Olimpiade 2020 — yang sebagian besar diadakan tanpa penonton pada tahun 2021 karena Covid — mengizinkan perusahaan untuk menggunakan logo acara dan menjual produk berlisensi resmi.

Aoki ditangkap pada Agustus bersama dengan dua mantan rekannya dan mantan anggota dewan Tokyo 2020, Haruyuki Takahashi.

Kedua mantan rekannya itu juga menerima penangguhan hukuman penjara hari ini, satu selama satu tahun dan satu lagi selama 18 bulan. Persidangan Takahashi belum dimulai dan dia dilaporkan mengaku tidak bersalah.

Takahashi diduga menerima suap sebesar 380.000 ribu dollar US "dengan pemahaman bahwa itu dimaksudkan sebagai uang terima kasih atas perlakuan menguntungkan dan istimewa" dari Aoki Holdings, menurut dokumen penuntutan yang sebelumnya dilihat oleh AFP.

Artikel Tag: olimpiade, olimpiade tokyo 2020, jepang