“Manusia Roket” Gabrielzinho Sabet Emas Renang Paralimpiade Ketiganya

Perenang Brasil Gabrielzinho menjadi berita utama di Paris 2024 setelah memenangkan medali emas ketiganya di Paralimpiade Paris pada hari Senin (2/9), dengan penampilan luar biasa di final gaya bebas S2 200 meter.

Gabrielzinho terus menjadi berita utama di Paralimpiade ke-17 dalam sejarah, dengan mengatakan bahwa ia merasa seperti "manusia roket" setelah memenangkan medali emas ketiganya dengan penampilan luar biasa di final gaya bebas S2 200m.

Perenang berusia 22 tahun, yang tidak memiliki lengan dan tangan serta kaki yang tidak berfungsi, mencatat waktu 3 menit 58,92 detik di La Defense Arena, dengan perenang netral Vladimir Danilenko dan perenang Chili Alberto Abarza Diaz berada di urutan kedua dan ketiga.

Emas ketiga bagi perenang Brasil, yang bernama lengkap Gabriel Geraldo dos Santos Araujo, ini merupakan hasil dari kesuksesan di nomor 100 meter gaya punggung dan 50 meter gaya punggung, serta memenuhi ekspektasi sebelum Olimpiade tentang potensinya di Prancis.

"Rasanya seperti misi saya tercapai. Karena saya datang ke Paris untuk memenangkan tiga medali emas," kata Gabrielzinho. "Jadi saya sangat senang."

Di Tokyo 2020, atlet Brasil itu memenangkan dua medali emas dan satu perak. Kini, ia telah mencapai targetnya untuk melampaui pencapaian podium sebelumnya.

Dalam wawancara dengan AFP pada Agustus, Gabrielzinho mengatakan bahwa mimpinya untuk Paralimpiade Paris adalah untuk "mengubah medali peraknya di nomor 100 meter gaya punggung menjadi emas" dan memenangkan tiga medali emas.

"Saya merasa sebuah misi telah tercapai karena saya datang ke sini untuk memenangkan tiga medali emas. Dan sekarang saya telah mencapai tujuan itu," kata perenang yang menderita fokomelia, kelainan bentuk yang disebabkan oleh terhambatnya perkembangan satu atau lebih anggota tubuh selama kehamilan.

Di Paris, di kolam renang La Defense Arena, dengan sekitar 13.000 penonton di tribun setiap harinya, Gabriel dos Santos, yang memiliki tinggi 1,21 meter, muncul sebagai salah satu bintang Paralimpiade.

Bahkan, di nomor 200 meter gaya bebas, perenang Rusia Vladimir Danilenko, yang bertanding sebagai penonton, menjulukinya sebagai "Manusia Roket".

Julukan yang kemudian disetujui oleh perenang Brasil ini, sambil tersenyum: "Saya sangat senang dan saya berharap untuk terus menjadi manusia roket."

"Dan seperti yang mereka katakan, roket tidak memiliki sayap, jadi mari kita terus melesat," katanya.

"Saya sangat, sangat senang. Saya merasa seperti seorang manusia roket, dan roket tidak berjalan mundur, mereka selalu berjalan lurus dan maju.

Atlet Brasil yang murah senyum dan suka menari ini menjadi salah satu bintang di Paralimpiade Paris, dan gerakannya telah menarik perhatian para penggemar di seluruh dunia.

Tariannya "adalah cara untuk mewakili semua penggemar Brasil," jelas atlet Brasil yang karismatik ini. "Mereka bersorak untuk saya di dalam air, jadi saya mewakili mereka di luar air. Dan saya ingin melihat semua orang menari di Paris."

Para penggemar akan memiliki kesempatan lain untuk menikmati gerakan Gabrielzinho pada hari Jumat (6/9) saat ia bertanding di babak penyisihan gaya bebas 50 meter gaya bebas putra, kategori yang berbeda dengan medali yang diraihnya.

Namun, perenang ini tidak yakin bahwa ia memiliki peluang untuk naik podium untuk terakhir kalinya di Paris. "Ini akan menjadi S3. Jadi saya akan bertanding hanya untuk bersenang-senang," katanya.

Artikel Tag: Gabrielzinho