Lindsey Vonn Finis Di Peringkat Ke-14 Di Ajang Super-G Piala Dunia Ski

Kembalinya Lindsey Vonn yang sangat dinanti-nantikan ke Piala Dunia ski disambut dengan hasil yang beragam pada akhir pekan lalu, saat balapan comeback-nya menghadapi kemenangan pribadi dan kemunduran yang disebabkan oleh cuaca.

Pada usia 40 tahun, Vonn tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya dalam hampir enam tahun terakhir, dan menandai penampilannya dengan finis di posisi ke-14 di ajang super-G di lapangan Corviglia di St. Moritz, Swiss, pada Sabtu (21/12).

Namun, ia tidak dapat bertanding di balapan kedua pada hari Minggu (22/12) karena angin kencang dan jarak pandang yang buruk, sehingga memaksa pembatalan acara tersebut.

Penampilan Lindsey Vonn pada hari Sabtu adalah sebuah penampilan yang dilakukan dengan hati-hati.

Meskipun sempat kehilangan waktu di awal, ia berhasil memperbaiki posisinya di bagian tengah dan bawah lintasan, dan finis hanya 1,18 detik di belakang sang pemenang, Cornelia Huetter dari Austria.

Vonn merasa puas dengan penampilannya, dengan mengatakan, "Ini awal yang sempurna," dan menyatakan bahwa tujuan utamanya adalah untuk menyelesaikan dan mencatatkan hasil yang baik.

Ia mengakui bahwa meskipun lompatannya cukup konservatif di beberapa bagian, ia merasa percaya diri dengan permainan ski secara keseluruhan.

"Sekarang saya hanya perlu bagian atas saya sedikit lebih cepat, dan saya akan berada dalam kondisi yang sangat baik," kata Lindsey Vonn, sambil menatap ke depan untuk balapan-balapan berikutnya.

Kembalinya Vonn ke dunia ski telah lama dinantikan setelah pensiun pada 2019 karena serangkaian cedera, termasuk masalah lutut. Vonn menjalani operasi penggantian lutut pada bulan April, menerima dua buah titanium di lutut kanannya.

Prosedur ini memulihkan mobilitas dan menghilangkan rasa sakit yang telah mengganggunya selama bertahun-tahun, memungkinkannya untuk kembali membalap.

Lindsey Vonn meninggalkan sirkuit Piala Dunia pada 2019 dengan rekor 82 kemenangan, sebuah rekor yang dilampaui oleh rekan setimnya dari Amerika Serikat, Mikaela Shiffrin, pada 2023.

Shiffrin, yang saat ini menjadi pemegang rekor Piala Dunia dengan 99 kemenangan, absen dari balapan di St. Moritz karena masih dalam masa pemulihan dari operasi perut.

Kembalinya Vonn ke sirkuit Piala Dunia dimungkinkan oleh entri wild-card khusus, yang memungkinkan mantan juara untuk berpartisipasi tanpa kualifikasi poin seperti biasanya.

Aturan ini memungkinkan Vonn untuk memulai balapan di posisi ke-31, jauh di belakang para pesaing di peringkat teratas.

Pelatihnya, Chris Knight, menekankan pentingnya mengumpulkan poin di balapan-balapan berikutnya dan memperbaiki posisi startnya untuk event-event selanjutnya.

Ia menjelaskan, "Jika kita bisa melewati para pembalap lain di lintasan yang sama dengan kondisi yang sama, maka kita akan tahu apa yang sedang terjadi."

Kembalinya Lindsey Vonn menempatkannya di antara para atlet gaek lain yang mencoba comeback.

Sebagai contoh, mantan juara ski seperti Marcel Hirscher, yang juga mengambil keuntungan dari peraturan wild-card, kembali tampil musim ini namun harus berhenti karena cedera.

Namun, Vonn bertekad untuk terus maju meskipun ada tantangan yang ditimbulkan oleh usianya dan lapangan yang kompetitif.

Wanita tertua yang memenangkan perlombaan Piala Dunia adalah Federica Brignone, yang meraih kemenangan pada usia 34 tahun, dan pria tertua yang menang adalah Didier Cuche, yang berjaya pada usia 37 tahun.

Lindsey Vonn berharap dapat memecahkan rekor ini dan membuktikan bahwa kesuksesan dalam ski alpine dapat terus berlanjut hingga usia 30-an dan 40-an.

Ke depannya, Vonn tidak akan berlomba lagi hingga 11-12 Januari di St. Anton, Austria, di mana ia akan berkompetisi di super-G dan sebuah event downhill.

Ia juga berencana untuk berlomba di Cortina d'Ampezzo, Italia, dengan tujuan untuk lolos ke Kejuaraan Dunia di Saalbach, Austria, pada bulan Februari.

Untuk saat ini, Vonn akan beristirahat sejenak, pulang ke Miami untuk berlibur sebelum kembali berlatih pada awal Januari.

Artikel Tag: Lindsey Vonn