Israel Adesanya "Petarung Kelas Menengah Terbaik dalam Sejarah MMA"?
Secara mengejutkan, hanya ada sedikit yang mendiskusikan tentang Israel Adesanya yang menantang persepsi Anderson Silva sebagai petarung kelas menengah terbaik dalam sejarah MMA, bahkan ketika Adesanya berusaha menguasai kelas 185 kg di UFC untuk kedua kalinya.
Israel Adesanya - yang pada Sabtu (9/9/2023) di Sydney, Australia, akan mempertahankan sabuknya melawan Sean Strickland di partai utama UFC 293 - jelas layak disandingkan dengan nama Silva yang pernah cukup lama merajai kelas menengah.
Adesanya memiliki rekor 11-0 di MMA saat ia bergabung dengan UFC, dan sejak itu ia mencatatkan rekor 13-2. Dia kalah angka dari Jan Blachowicz di UFC 259 pada 6 Maret 2021, di Las Vegas, dalam perebutan gelar kelas berat ringan.
Kemudian ia dikalahkan oleh Alex Pereira dan kehilangan sabuknya di UFC 281 pada 12 November 2022, di New York, meskipun ia membalas kekalahan tersebut dan merebut kembali sabuknya dengan meng-KO Pereira di UFC 287 pada 8 April.
Israel Adesanya juga mencatat kemenangan angka atas Silva, meskipun Silva sudah berusia 44 tahun saat mereka bertarung pada 2019.
Silva mencatatkan rekor 15-0 dalam 15 laga pertamanya di UFC. Ia memperpanjang rekor tersebut menjadi 16 kali dengan kemenangan atas mendiang Stephan Bonnar, namun kemudian mencatatkan rekor 1-7 dengan sekali "no contest".
Silva berusia 31 tahun 2 bulan saat memulai debutnya di UFC, sementara Adesanya berusia 29 tahun 3 bulan saat memulai debutnya.
Perjalanan Silva berakhir setelah kemenangan atas Bonnar. Ia tidak hanya dianggap sebagai petarung kelas menengah terhebat dalam sejarah UFC - ia telah melakukannya beberapa tahun sebelumnya - namun juga sebagai petarung terhebat dalam sejarah MMA.
Namun, dia tidak menua dengan anggun. Dia dikalahkan oleh Chris Weidman di UFC 162 dan mengalami patah kaki mengerikan dalam duel ulang mereka. Setelah menang melalui keputusan "no-contest" atas Nick Diaz, ia kalah beruntun dari Michael Bisping dan Daniel Cormier. Ia mematahkan rekor itu dengan kemenangan atas Derek Brunson.
Namun Silva menutup karier MMA-nya dengan kekalahan dari Adesanya, Jared Cannonier dan Uriah Hall. Ia dihentikan oleh Cannonier dan Hall dan jelas-jelas sudah tidak lagi bertarung seperti di masa jayanya.
Israel Adesanya baru saja berusia 34 tahun pada bulan Juli lalu, dan jika ia dapat mengatasi Strickland seperti yang diunggulkan oleh hampir semua pakar, ia akan memiliki rekor 14-2 di UFC dengan banyak pertarungan besar di depannya. Ia tidak menunjukkan indikasi dirinya sedang mengalami penurunan, seperti yang ditunjukkannya melalui kemenangan KO atas Pereira dalam laga mereka di UFC 287.
Ini menjadi perbandingan yang ketat untuk menentukan siapa yang lebih baik, meskipun Silva memiliki keuntungan karena kariernya telah selesai. Hal ini memberikan perspektif yang lebih lengkap, dan kita dapat menilai lebih banyak tentang yang terbaik melawan yang terbaik.
Penting juga untuk mempertimbangkan hanya laga-laga terbaik melawan yang terbaik. Jadi, demi diskusi ini, mari kita tetapkan batas usia 40 tahun dan hanya menghitung laga-laga yang terjadi sebelum itu. Silva berusia 40 tahun pada 15 April 2015, maka tak satu pun dari laga-laganya sejak saat itu - kemenangan atas Brunson dan kekalahan atas Bisping, Cormier, Adesanya, Cannonier dan Hall - tidak akan dihitung.
Dengan menghilangkan lima laga tersebut dari catatan rekor Silva, maka rekor UFC-nya akan menjadi 16-2 dengan satu kemenangan. Kemenangan "no contest" tersebut awalnya adalah kemenangan atas Diaz, namun keduanya gagal dalam tes anti-doping, dan hasilnya pun berubah.
Rekor tarung Adesanya bisa menjadi 14-2 dengan kemenangan atas Strickland, dan ia memiliki ptensi laga yang menguntungkan dengan Dricus Du Plessis, Khamzat Chimaev dan beberapa petarung lainnya. Tidak akan mengejutkan juga jika Adesanya mencoba turun di kelas berat ringan, di mana lawan-lawan elit seperti Jiri Prochazka dan Jamahal Hill akan menunggunya.
Sampai sini, Silva lebih baik daripada Adesanya, mengingat 16 kemenangan beruntun yang diraihnya, cara dia melakukannya (12 KO dan dua submission untuk Silva vs. lima KO untuk Adesanya) dan kualitas lawannya. Kualitas lawan memang subyektif, namun kemenangan atas Rich Franklin, Dan Henderson, Vitor Belfort dan Griffin bernilai signifikan.
Israel Adesanya tidak akan pernah dapat mengungguli Silva dalam hal jumlah kemenangan KO, namun ia dapat mengunggulinya dalam hal kemenangan dan kualitas lawan, tergantung siapa yang ia kalahkan setelah Strickland. Adesanya mendekat dengan cepat, namun pada titik yang sama dalam karier mereka, Silva tetap sejengkal di depan Adesanya.
Artikel Tag: Israel Adesanya
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/olahraga-lain/israel-adesanya-petarung-kelas-menengah-terbaik-dalam-sejarah-mma
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini