Armand Duplantis, Jakob Ingebrigtsen Ukir Rekor Dunia Di Polandia

Armand Duplantis kembali memecahkan rekor dunia lompat galah, kali ini dengan lompatan setinggi 6,26 meter pada kompetisi Diamond League di Polandia, Minggu (25/8).

Armand Duplantis, atlet kelahiran Louisiana berusia 24 tahun yang berkompetisi untuk negara asal ibunya, Swedia, menambahkan satu sentimeter lagi pada rekor dunianya di Chorzow.

Ini adalah ketiga kalinya tahun ini Armand Duplantis mencetak rekor dunia. Dia melakukannya di Olimpiade baru-baru ini di Paris, dengan lompatan setinggi 6,25 meter setelah meraih medali emas.

Armand Duplantis, yang dikenal luas sebagai "Mondo", telah memecahkan rekor dunia sebanyak 10 kali dalam kariernya - setiap kali dengan selisih satu sentimeter.

"Tahun ini saya fokus pada Olimpiade, rekor ini datang dengan sendirinya karena saya dalam kondisi yang baik," kata Armand Duplantis. "Jadi saya tidak terkejut dengan rekor hari ini, tapi saya bersyukur."

Peraih medali perak Olimpiade, Sam Kendricks dari Amerika Serikat, mencatatkan ketinggian 6,00 meter sebelum gagal pada 6,08 meter untuk menempati posisi kedua, dengan peraih medali perunggu di Paris, Emmanouil Karalis dari Yunani yang berada di posisi ketiga, juga mencatatkan waktu enam meter.

Sebelumnya pada Minggu, Jakob Ingebrigtsen dari Norwegia juga memecahkan rekor dunia, yang sudah berusia 28 tahun, di nomor lari 3.000 meter dengan selisih lebih dari tiga detik.

Ingebrigtsen mencatatkan waktu 7 menit, 17,55 detik di Stadion Silesian di Chorzow. Catatan waktu tersebut memecahkan rekor terbaik sebelumnya, 7:20,67 yang dibuat oleh Daniel Komen dari Kenya pada 1996, yang merupakan rekor dunia atletik putra terlama dalam nomor-nomor lari perorangan.

Ingebrigtsen memenangkan emas di nomor 5.000 meter di Olimpiade namun kehilangan gelarnya di nomor 1.500 meter di Paris. Tiga hari lalu, ia berhasil membalaskan dendamnya atas Cole Hocker dari Amerika Serikat dengan memenangkan nomor 1.500 di Lausanne dalam waktu 3:27.83, dua pekan setelah Hocker mengejutkan arena Olimpiade dengan meraih emas di Paris.

Pelari Norwegia berusia 23 tahun ini sangat terkejut saat ia melewati garis finis pada hari Minggu dan melihat catatan waktunya, sambil meletakkan kedua tangannya di atas kepala karena tidak percaya. Ingebrigtsen menerima cek sebesar 50.000 dolar AS dan berpose dengan cek tersebut di depan jam.

Ia finis di depan trio atlet Ethiopia, dengan peraih medali perak lari 10.000 meter Paris, Berihu Aregawi, berada di urutan kedua dengan catatan waktu 7:21,28, sebuah catatan waktu terbaik pribadi dan tercepat ketiga dalam sejarah. Yomif Kejelcha berada di urutan ketiga.

Juara Olimpiade Botswana, Letsile Tebogo, memenangkan nomor 200 meter dengan selisih waktu 0,03 detik dari Alexander Ogando dari Republik Dominika, sementara Kenneth Bednarek dari AS berada di urutan ketiga

Juara Olimpiade lainnya dikalahkan, dengan Emmanuel Wanyonyi duduk di urutan kedua di nomor 800 meter di belakang Marco Arop dari Kanada, sementara Ryan Crouser dari AS berada di urutan kedua di belakang rekan senegaranya, Joe Kovacs, di nomor tolak peluru.

Juara lompat tinggi Olimpiade Tokyo, Gianmarco Tamberi, gagal naik podium di Paris, namun ia melupakan penampilan buruknya untuk memenangkan ajang ini dengan lompatan setinggi 2,31 meter.

Artikel Tag: Armand Duplantis