MotoGP Ubah Hukuman Untuk Pebalap Yang Lakukan 'Jumpstart'
Berita MotoGP : Di tengah kondisi yang tidak stabil akibat wabah Virus Korona, MotoGP tidak berhenti untuk menerapkan aturan baru demi membuat kompetisi musim 2020 berjalan lebih ketat dan adil bagi semua pebalap. Dalam pernyataan resminya, MotoGP mengubah hukuman bagi pebalap yang kedapatan melakukan 'jumpstart'.
Jumpstart sendiri merupakan istilah yang merujuk kepada tindakan curang oleh pebalap ketika ingin memulai balapan. Mereka umumnya akan menarik gas lebih awal sebelum lampu merah benar-benar padam. Hal ini tentunya menguntungkan pebalap tersebut secara sepihak karena dapat melaju lebih cepat sebelum waktu yang ditentukan.
Pada musim 2019 lalu, hukuman yang diberikan kepada pebalap yang ketahuan melakukan jumpstart adalah memulai balapan dari pitlane. Akan tetapi, hukuman tersebut dirumah untuk jalannya musim 2020. Hukuman baru yang akan diterapkan adalah menjalani dua putaran panjang di lintasan. Bagi Mike Webb selaku Direktur Balap FIM, hukuman ini adalah hukuman yang paling berat sekaligus paling adil bagi pebalap yang curang.
"Tujuan kami adalah untuk tidak mengubah banyak peraturan dari tahun ke tahun. Jadi tidak banyak perubahan kali ini. Yang paling jelas adalah penalti untuk mencuri start. Penalti drive-through sedang diganti, alih-alih dua penalti lama harus diselesaikan," ucap Webb.
"Kesulitannya adalah menemukan penalti yang cukup kuat untuk mencegah pembalap mencuri start, tetapi tidak terlalu parah sehingga tak akan menghancurkan balapan mereka. Sebagai perbandingan, hukuman untuk melakukan putaran panjang biasanya hanya memakan waktu tiga sampai lima detik,” tukasnya sekali lagi.
Artikel Tag: motogp 2020, FIM, Jumpstart
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/motogp-ubah-hukuman-untuk-pebalap-yang-lakukan-jumpstart
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini