Marc Marquez Menjelaskan Mengenai Peraturan Tekanan Ban

Berita MotoGP: Pebalap Gresini Ducati, Marc Marquez menjelaskan mengenai peraturan tekanan ban

. Setiap usai Grand Prix, kami melihat adanya koreksi pada daftar hasil karena pengurus FIM tidak bisa lagi mengikuti penerapan penalti. Ini mengganggu penggemar, pebalap, dan tim. Pada Grand Prix terakhir sebelum jeda musim panas di Sachsenring, pebalap wildcard Stefan Bradl, Johann Zarco dan Augusto Fernandez tertangkap.

Di Assen, Marquez melaju satu lap terlalu banyak di bawah tekanan minimum, dan penalti yang diakibatkannya membuatnya mundur dari posisi keempat ke kesepuluh – karena 0,01 bar. Peraih medali perunggu Kejuaraan Dunia Marc Marquez menjelaskan bahwa hal itu "biasanya membuat perbedaan besar" ketika seorang pebalap berkendara sendirian.

"Tapi tidak selalu demikian. Di Assen tidak seperti itu, tapi entah mengapa saya tidak mendapatkan suhu yang cukup di ban depan. Jika saya mengikuti yang lain, tekanannya naik sekitar 0,01 bar."

Pebalap Spanyol itu tahu bahwa peraturan saat ini tidak memberikan ruang untuk bermanuver, dan ke depannya sedang dipertimbangkan apakah para pengurus bisa bersikap lunak jika, misalnya, ada pembalap yang keluar lintasan, seperti yang terjadi pada Marc Marquez di Assen. “Jika Anda melambat 1,5 atau 2 detik per lap, tekanan ban depan turun 0,05 bar,” jelas pebalap Gresini Ducati itu.

"Jika orang lain memukulmu dan kamu keluar jalur, itu masalahnya. Itu sebabnya kita harus membicarakan aturan ini." Demi mendapatkan grip terbaik, seluruh pengendara berani bertualang sedekat mungkin dengan batas tekanan minimum yang ditentukan.

"Michelin memberi kami saran, tim memutuskan bersama Ducati dan saya seberapa besar tekanan yang kami berikan pada awal balapan. Jika Anda tahu Anda akan memimpin balapan, maka Anda bisa berkendara dengan tekanan udara yang sama seperti yang Anda lakukan saat latihan. Tapi kapan Anda berada di tengah-tengah grup, Anda harus menghitung secara berbeda."

Artikel Tag: Marc Marquez, Gresini Ducati, Tekanan Ban