Marc Marquez Bikin Nama Ducati Buruk Jika Gagal Jadi Kampiun?

Berita MotoGP: Bos Ducati, Luigi Dall’Igna, membantah nama timnya bakal rusak jika motor Desmosedici gagal mengantarkan Marc Marquez untuk kembali merajai klasemen MotoGP.

Marc Marquez telah resmi meninggalkan Honda pada akhir MotoGP 2023 dan hijrah ke Gresini Racing. Di tim asal Italia tersebut, ia bakal mendapat motor Desmosedici GP 23, kuda besi terbaik di grid.

Meskipun Ducati telah berulang kali menekankan bahwa salah satu bos mereka, Luigi Dall'Igna, tidak punya hak dalam memilih pebalap, kepindahan The Baby Alien tentu saja tidak akan terjadi tanpa restu dari semua orang penting pabrikan Borgo Panigale.

Langkah ini memperjelas bahwa mereka memprioritaskan perekrutan Marquez daripada masalah yang berpotensi ditimbulkan oleh rider lain. Dalam kesempatan lain, orang dalam Ducati mengisyaratkan bahwa pihaknya menganggap kedatangan Marquez sebagai masalah, di saat tim sedang menikmati masa keemasan bersama susunan pebalap saat ini.

Namun Dall'Igna menegaskan bahwa hadirnya Marc Marquez tak akan menimbulkan gesekan.

"Jujur saja, saya tak melihat mengapa Marc harus menjadi masalah bagi Ducati. Apakah kontraproduktif jika seorang juara ingin mengendarai motor Anda? Saya sulit melihat bagaimana hal itu bisa menjadi kerugian,” katanya dikutip dari Autosport.

"Kami mencari pebalap kompetitif yang ingin mengendarai motor kami, itulah tujuan kami,” ia menegaskan.

Ducati pastinya bakal berusaha mengulangi kesuksesan besar yang diraih saat MotoGP 2023. Dall'Igna kemudian menilai Marc Marquez pantas difavoritkan sebagai salah satu kampiun musim 2024. Kesuksesan dengan motor lawas pun dirasa tidak akan berpengaruh pada kemajuan teknis motor anyar.

"Jika Marc memenangkan kejuaraan berikutnya, itu karena dia adalah yang terbaik, dan karena dia memang pantas mendapatkannya. Persamaan itu sangat sederhana. Saya tak melihat bagaimana hal itu bisa merusak citra Ducati. Saya tidak pernah mempertimbangkan apakah pebalap atau motor yang lebih penting. Kombinasi keduanya lah yang menentukan kemenangan,” ia menjelaskan.

"Bagi saya, seseorang memenangkan kejuaraan dunia dengan prototipe dari tahun sebelumnya tidak pernah menjadi masalah. Hal itu pernah terjadi sebelumnya dengan motor yang saya tangani. Gabor Talmacsi memenangkan gelar 125cc dengan motor Aprilia yang setahun lebih tua dari motor Hector Faubel, yang merupakan saingan langsungnya.”

"Marco Simoncelli dinobatkan sebagai juara 250cc (2008) setelah memulai tahun itu dengan motor tahun sebelumnya, dan ia memenangkan balapan dengan motor itu. Kemudian di akhir musim, ia mendapatkan motor baru," imbuhnya."Tujuan saya adalah menang, dan saya harus menggunakan semua metode yang tersedia untuk mencapai hal ini. Pada akhirnya, bisa saja prototipe baru tidak meningkatkan performa motor lama,” tutup Dall’Igna.

Artikel Tag: Ducati, Luigi, Dall’Igna, Marc Marquez, Gresini Racing, MotoGP 2024