Luca Marini Tak Ragu Pasang Target Lebih Tinggi di MotoGP 2023

Penulis: Abdi Ardiansyah

Kamis 01 Des 2022, 11:40 WIB

Berita MotoGP: Luca Marini menatap MotoGP 2023 dengan penuh percaya diri karena telah belajar dari pengalamannya di musim ini dan juga dibekali motor Ducati yang kompetitif.

Casey Stoner Jelaskan Mengenai Rivalnya di MotoGP dengan Satu Kata

Luca Marini melewati musim 2022 dengan penampilan yang cukup memuaskan. Menjalani tahun keduanya di MotoGP, pemuda berusia 25 tahun itu finis ke-12 di klasemen akhir pebalap dengan mencetak 120 poin.

Prestasi terbaiknya musim ini adalah menjadi rider yang selalu menyelesaikan balapan, kecuali di MotoGP Malaysia. Tak ayal, satu DNF (Did Not Finish) tersebut membuat Marini terpacu untuk memperbaiki rapornya di 2023 dan tak ragu memasang target tinggi.

Pebalap jebolan VR46 Academy itu mengaku sudah belajar banyak hal di MotoGP, apalagi ia menunggangi Ducati Desmosedici GP22 yang sukses mengantarkan Francesco Bagnaia menjadi juara dunia MotoGP 2022.

"Saya sangat optimis untuk tahun 2023 karena musim ini kami telah belajar," katanya dilansir dari BolaSport.com.

"Kami telah berkembang dan untuk tahun depan kami harus membidik tinggi, untuk kemenangan,” ia menegaskan.

Kekuatan kuda besi Desmosedici andalan Marini sudah terbukti pada sesi tes pascamusim di Valencia beberapa waktu yang lalu. Adik tiri Valentino Rossi tersebut keluar sebagai pebalap dengan catatan waktu terbaik, yakni 1 menit 30,032 detik.

Selain memiliki motor terbaik yang ada di grid saat ini, Luca Marini juga mengakui optimisme menyambut musim depan tidak terlepas dari kekompakan para kru Mooney VR46. Meski baru setahun debut di kejuaraan MotoGP dan termasuk tim baru, ia mengakui bahwa orang-orang di garasinya mudak diajak untuk bekerja sama. Bukan hanya ketika bertugas saja, melainkan juga di luar lintasan.

"Tim ini memulai debutnya di trek, di kelas utama, kurang dari setahun yang lalu. Kami dapat mengatakan bahwa suasananya fantastis , baik di dalam maupun di luar trek,” tutur Marini.

"Kami sering berkumpul, kami melakukan hal-hal normal seperti pergi makan malam. Banyak teknisi saya memiliki anak kecil, dan karena itu kami sering berbicara tentang kehidupan sehari-hari. Kami adalah tim yang solid," ia menyimpulkan.