Kisah Kesuksesan Perjalanan Valentino Rossi dan Jeremy Burgess
Berita MotoGP: Jeremy Burgess merupakan salah satu sosok penting dalam karier Valentino Rossi di MotoGP. Bahkan ia sudah menemani Rossi sejak debutnya di MotoGP pada musim 2001, saat itu masih GP 500.
Sebenarnya Jeremy Burgess pada awalnya adalah kepala mekanik dari Mick Doohan. Sebagai sesama orang Australia, duet Mick Doohan dan Jeremy Burgess terbilang kompak. Keduanya sama-sama ahli di bidangnya.
Setelah Mick Doohan pensiun, Jeremy Burgess pun juga ingin pensiun. Namun hal itu tidak disetujui oleh Honda. Pasalnya, Valentino Rossi meminta kepada Honda agar sang kepala mekanik iut menyetujuinya.
Alhasil, pria kelahiran 16 April 1953 itu pun menyetujuinya dan ingin menemani Valentino Rossi beberapa tahun ke depan. Hasil luar biasa, dalam debutnya di GP 500, Rossi langsung menyandang titel rookie of the year dan menempati posisi runner up.
Di tahun 2002 dan 2003 pun menjadi juara dunia setelah hijrah ke Repsol Honda Team. Namun di MotoGP 2003, The Doctor mulai ingin pindah tim karena ide-ide dan keputusannya selalu terbentur oleh opini tim riset dari Honda.
Rossi pun mulai menjalin kontak dengan Yamaha dan makin kuat untuk pindah tim. Menjelang akhir musim, pebalap asal Italia itu mengajak Burgess untuk ikut dengannya berlabuh ke Yamaha.
"Namun dia (Burgess) menolak pada awalnya. Dia sangat loyal pada Honda dan memang hanya ingin menemaniku beberapa tahun saja," ungkap Rossi dalam buku autobiografinya 'What If I Never Tried'.
"Saya mengerti karena dia juga ingin pensiun, saya menghormati keputusannya dan tidak memaksa. Meski akhirnya saya harus mencari tim mekanik baru.”
Namun usai seri terakhir di Valencia, Spanyol, Jeremy Burgess pun berubah pikiran. Ia memenuhi kemauan Rossi untuk pindah ke Yamaha, sebuah tim yang dipandang sebelah mata saat itu.
Perjuangan Rossi dan Burgess di tes pramusim bisa membuahkan hasil. Pada seri perdana MotoGP 2004 di Afrika Selatan, dia langsung menang dan membuatnya menangis di pinggir lintasan.
Kesuksesan kian berlanjut dengan terus meraih juara dunia di tahun pertama bersama Yamaha juga di tahun 2005.
"Pebalap hebat dengan motor buruk, pasti bisa menang. Sedangkan pebalap yang buruk diberikan motor bagus pasti tidak akan menang," kata Jeremy Burgess dalam menilai Valentino Rossi.
Bahkan, Burgess pun sempat lupa akan rencana pensiun dininya itu. Musim 2013 Rossi kembali ke Yamaha, kemenangan kembali diraih olehnya setelah dua tahun tak pernah meraih kemenangan.
Namun keputusan berat dilakukan, Rossi bercerai dengan Burgess di akhir musim setelah memutuskan untuk mengganti kepala mekanik yang baru, Silvano Galbusera.
Setelah ditangani Galbusera, Rossi terus menjadi runner up di musim 2014, 2015, dan 2016. Setelah itu Yamaha kian mengalami kesulitan, bahkan ia juga sudah terpikir untuk mengganti Galbusera dengan Ramon Forcada. Tetapi keputusan itu belum dilakukan sampai musim ini.
Artikel Tag: jeremy burgess, Valentino Rossi, motogp
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/kisah-kesuksesan-perjalanan-valentino-rossi-dan-jeremy-burgess
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini