Jorge Lorenzo Nggak Betah di MotoGP Karena Takut Seperti Simoncelli

Berita MotoGP: Eks pebalap MotoGP, Jorge Lorenzo, mengaku termotivasi untuk pensiun dari ajang kelas utama gara-gara kecelakaan mengerikan yang menewaskan Marco Simoncelli.

Jorge Lorenzo merupakan salah satu pebalap MotoGP yang namanya begitu melegenda. Ia begitu terkenal karena punya tiga gelar juara dunia kelas utama dan pernah menjadi rival berat Valentino Rossi.

Dalam sebuah wawancara, pria asal Spanyol tersebut menceritakan awal mula berkenalan dengan dunia balap motor. Jorge mengisahkan bahwa ayahnya, Chicho Lorenzo, membuatkan sepeda motor untuknya saat masih bayi.

"Ayah saya adalah seorang mekanik. Keluarganya tidak punya uang dan dengan empat besi, satu mesin dan dua roda, dia membuatkan saya sepeda motor pertama saya," kenangnya, seperti dikutip dari Motosan.es.

"Ayah saya berkata. 'Jika dia mengendarai motor 500cc seperti ini, dia akan menjadi Juara Dunia',” ia mengimbuhkan.

Tahun demi tahun terus berlalu, sampai akhirnya Jorge memulai debut di MotoGP pada 2008. Cedera dan berbagai pengalaman pahit sudah menjadi makanan sehari-hari. Hal tersebut membuatnya berusaha untuk lebih berhati-hati saat balapan.

Pada 2019, eks rival Valentino Rossi tersebut beralih dari Ducati ke Honda. Sayangnya Jorge Lorenzo kurang cocok dengan motor RC213V sehingga sulit tampil kompetitif.

"Karena keadaan, saya tidak bisa melanjutkan di Ducati. Saya sudah menandatangani kontrak dengan Honda dan saya tidak bisa bertahan di Ducati yang tentunya akan memberi saya satu atau dua gelar lagi dalam rekor saya," tutur Lorenzo.

"Tetapi, Honda tidak dibuat untuk saya. Saya tidak memberikan kepercayaan diri ke depan dan setiap kali saya memacu motor, saya terjatuh,” jelasnya.

Pria berusia 36 tahun itu kemudian mengaku termotivasi untuk pensiun karena takut meninggal dunia seperti mending Marco Simoncelli dan Luis Salom. Seperti diketahui, keduanya meregang nyawa ketika tengah beraksi di lintasan.

"Kami semua, pebalap, hampir saja mengalami hal buruk yang menimpa kami atau tetap di kursi roda atau bunuh diri. Saya telah menjalani beberapa momen yang nyaris tidak saya hindari. Saya tidak melihat Simoncelli saat meninggal karena saya sedang memulihkan diri dari cedera setelah kecelakaan di Sirkuit Phillip Island, Australia pada 2011,” ia mengisahkan.

"Setahun sebelumnya, saya melihat Tomizawa meninggal di Moto2 di Misano. Pada 2016 di Montmelo saat kecelakaan Luis Salom. Jadi, itu adalah sesuatu yang tidak terus-menerus kita pikirkan karena kalau tidak, tidak mungkin bisa berjalan cepat. Tetapi, Anda sadar dan Anda berasumsi bahwa hal itu bisa terjadi pada Anda," pungkasnya.

Artikel Tag: Jorge Lorenzo, Marco Simoncelli, Luis Salom, motogp 2023