Honda dan Yamaha Diminta Belajar dari Kesuksesan Suzuki

Berita MotoGP: Eks bos Suzuki, Davide Brivio, meyakini peleburan cara kerja antara kru yang berbasis di Eropa dan Jepang membuat pabrikan asal Hamamatsu meraih kesuksesan.

Honda dan Yamaha diketahui kian tenggelam di tengah dominasi pabrikan asal Eropa. Meski pabrikan asal Jepang lain, Suzuki, telah hengkang dari MotoGP, tidak bisa dipungkiri bahwa comeback mereka ke kelas utama terbilang lumayan sukses.

Suzuki berhasil meramaikan persaingan dalam waktu yang terbilang cukup singkat sejak kembali berkompetisi pada 2015. Padahal mereka hanya menurunkan tim pabrikan alias hanya dua pebalap.

Meski demikian, pabrikan asal Hamamatsu nyatanya mampu menandingi tim-tim rival. Gelar juara dunia yang disabet oleh Joan Mir pada 2020 menjadi salah satu bukti.

Lalu jelang meninggalkan MotoGP, mereka membuat publik terkejut dengan dua kemenangan Alex Rins di tiga seri terakhir. Sejak saat itu belum ada lagi pabrikan asal Negeri Sakura yang mampu merebut podium utama secara beruntun.

Mantan Manajer Suzuki, Davide Brivio, lantas membagikan rahasia yang membuat tim mampu berjaya di ajang kelas premier. Ia menyebut peleburan cara kerja sebagai kuncinya. Mereka mampu menjembatani komunikasi dan kolaborasi antara kru yang berbasis di Eropa dengan kru yang berbasis di Jepang.

"Shinichi Sahara menelepon saya, dan memberi tahu saya bahwa mereka ingin kembali ke MotoGP. Para insinyur sudah menyiapkan motornya, di Jepang, tetapi belum memiliki struktur tim,” ujar Brivio, dilansir dari Motorsport.

"Saya memberi tahu mereka bahwa saya akan membantu, dan saya mulai menyiapkan daftar belanja. Ken Kawauchi (Manajer Teknis) memberi tahu saya apa saja yang kami butuhkan, dan saya mencarikannya untuk mereka," ia mengimbuhkan.

Brivio mengakui bahwa metode kerja dan cara dirinya mengambil keputusan kerap dipandang aneh bagi sebagian petinggi tim di Jepang. Namun perlahan tim menjadi lebih terbuka dan mau memakai cara kerja baru yang ia terapkan.

"Awalnya, mereka memperlakukan saya seperti orang gila. Mereka bilang kepada saya, 'Kami tidak melakukan hal-hal seperti itu'," pria asal Italia tersebut mengisahkan.

"Tapi setelah beberapa saat, mereka mulai sedikit lebih mempercayai saya sampai mereka luwes," tutupnya.

Artikel Tag: Suzuki, Honda, yamaha, motogp 2023