Berita MotoGP: Tiga Pertarungan Paling Seru di Grand Prix Assen

Ligaolahraga - Dari sekian kali penyelenggaraan Grand Prix Assen Belanda, terdapat tiga kali pertarungan paling sengit dalam sejarah penyelenggaraannya yaitu pada 1993, 2002 dan 2015 dimana Valentino Rossi terlibat dalam dua pertarungan paling sengit itu yang keduanya berhasil dimenangkannya melalui tim yang berbeda yaitu pada 2002, dimana Rossi masih berstatus sebagai pembalap Honda dan pada 2015 saat Rossi menjadi pembalap Yamaha dengan mengalahkan pembalap Honda, Marc Marquez.

Akhir pekan ini yaitu pada Minggu (26/6/2016), race seri kedelapan MotoGP Assen segera digelar di sirkuit yang pernah menyajikan 3 pertarungan sengit sebagai berikut:

1993

Pada 1993, Kevin Schwantz yang hadii di Assen berstatus pemimpin klasemen setelah memenangkan tiga dari enam race tahun itu dimana ia selalu berhasil meraih podium.

Sementara itu rival utamanya, Wayne Rainey yang menjadi juara dunia di musim sebelumnya menempati posisi kedua klasemen dengan hanya terpaut beberapa point saja di belakang Schwantz setelah ia berhasil meraih dua kemenangan dan meraih tiga podium lainnya.

Pertarungan antara Schwantz dan Rainey diprediksi bakal seru, namun anehnya Rainey terlihat kesulitan dan gagal menaklukan Schwantz.

Pertarungan sengit justru terjadi diantara ketiga pembalap yang melibatkan Schwantz, dua kali runner-up di dua musim sebelumnya, Mick Doohan dan Alex Barros, yang akhirnya dimenangkan Schwantz.

2002

Pada 2002 ditandai dengan kemunculan era baru kelas 500cc dengan motor 2 tak hadir di grid bersaing bersama kelas 990cc dengan mesin 4 tak.

Valentino Rossi yang menjadi juara dunia musim sebelumnya dan hingga grand prix Assen tahun itu, Rossi sangat dominant dan telah berhasil memenangkan lima race dari enam race dan meraih satu podium di peringkat kedua sehingga ia memimpin klasemen dengan selisih 48 point dari Tohru Ukawa.

Rossi yang mengendarai RC211V 4-tak akhirnya bersaing ketat dengan pembalap asal Brasil, Alex Barros yang kemudian dimenangkan Rossi. 

2015

Pada musim 2015, Jorge Lorenzo hadir di Assen dengan tingkat kepercayaan diri yang sangat tinggi karena telah berhasil menjuarai empat race sebelumnya secara beruntun dan memimpin klasemen sementara dengan selisih satu point dari Rossi.

Namun ternyata Lorenzo mendapatkan hasil kualifikasi terburuk musim itu yaitu di posisi kedelapan.

Sedangkan Marc Marquez mencoba bangkit dalam upayanya mempertahankan gelar juara dunianya di dua musim beruntun. Marquez mengalami dua kali kegagalan total pada dua race sebelum grand prix Assen.

Rossi dan Marquez akhrnya terlibat pertarungan sengit pada beberapa lap menjelang garis finish yang akhirnya berhasil dimennagkan Rossi.

Artikel Tag: motogp, MOTUL TT ASSEN, Grand Prix Belanda, Klasik