Berita MotoGP: Tiga Anomali yang pernah Terjadi dalam Sejarah MotoGP Championship
Ligaolahraga - Menjelang berlangsungnya paruh kedua musim MotoGP Championship tahun ini, perolehan point Marc Marquez di puncak klasemen dengan keunggulan 48 point dari Jorge Lorenzo dan 59 point dari Valentino Rossi masih mungkin dilewati oleh dua rivalnya dari Movistar Yamaha itu karena hal itu pernah terjadi sebelumnya.
Sistem penghitungan point pada MotoGP Championship yang kini diterapkan mengikuti aturan yang pertama kali ditetapkan pada tahun 1993 lalu yang dinilai sebagai pengaturan yang ideal, terutama pada musim sebelum aturan itu diberlakukan yang menyebabkan terjadinya anomali ketika Wayne Rainey berhasil mengejar ketertinggalan 65-point (80 point kalau menurut aturan penghitungan yang kini berlaku) akibat Mick Doohan mengalami cedera pada pertengahan musim.
Sejak saat itu, Marc Marquez dari tim Repsol Honda merupakan pembalap yang mampu menyamai prestasi Rainey saat tampil di tahun perdananya di ajang MotoGP pada 2013 lalu.
Marquez ketika itu berhasil melewati selisih perolehan 30 point yang telah dikumpulkan rekan setimnya, Dani Pedrosa.
Begitu juga dengan Lorenzo yang tahun lalu mampu melewati keunggulan perolehan point rekan setimnya di Movistar Yamaha, Valentino Rossi dalam perebutan gelar juara dunia yang tak terlupakan. Hal yang sama juga dilakukan oleh Mick Doohan terhadap kompatriotnya Daryl Beattie setelah Doohan mengalami DNF dalam dua seri sebelumnya pada 1995 lalu.
Tiga contoh di atas merupakan tiga anomaly yang pernah terjadi di MotoGP Championship sejauh ini.
Berikut Daftar Defisit Point yang Cukup Lebar yang Pernah Terlewati (sejak 1993):
Tahun | Juara | Defisit | Pembalap yang Berhasil Dilewati | Terjadi pada Seri Grand Prix ke |
2013 | Marc Marquez | 30 point | Dani Pedrosa | 6 dari 18 seri |
1995 | Mick Doohan | 29 point | Daryl Beattie | 5 dari 3 seri |
2015 | Jorge Lorenzo | 29 point | Valentino Rossi | 3 dari 18 seri |
1998 | Mick Doohan | 25 point | Max Biaggi | 1 dari 14 seri |
2011 | Casey Stoner | 24 point | Jorge Lorenzo | 3 dari 18 seri |
1999 | Alex Criville | 21 point | Kenny Roberts Jr | 2 dari 16 seri |
Melihat kenyataan ini, menjelang berlangsungnya paruh kedua musim MotoGP Championship tahun ini, perolehan point Marc Marquez di puncak klasemen dengan keunggulan 48 point dari Jorge Lorenzo dan 59 point dari Valentino Rossi masih mungkin dilewati oleh dua rivalnya dari Movistar Yamaha itu.
Artikel Tag: motogp, assen, NeroGiardini Motorrad Grand Prix von Österreich, Red Bull Ring, Marc Marquez, dani pedrosa, repsol honda, Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Movistar Yamaha
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/motogp/berita-motogp-tiga-anomali-yang-pernah-terjadi-dalam-sejarah-motogp-championship
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini