Aleix Espargaro Seperti Alami Mimpi Buruk di MotoGP Malaysia

Berita MotoGP: Aleix Espargaro menyelesaikan balapan terakhirnya sebagai pebalap Aprilia MotoGP di posisi ke-13 saat masalah panas RS-GP muncul kembali di Sepang.

Setelah putaran Thailand tahun lalu, di mana rekan setimnya Maverick Vinales terpaksa mundur karena panas terik dan Espargaro "tidak bisa bernapas", pabrik berjanji untuk memperbaiki ventilasi. Namun, sementara hujan Buriram tahun ini 'menyelesaikan' suhu Grand Prix Thailand, Sepang yang panasnya 34 derajat berdampak buruk pada Espargaro dan motornya yang serba hitam.

Memulai dari posisi ke-16, pebalap Spanyol itu naik ke posisi kedua belas di pertengahan jarak, sebelum kehilangan posisi dari Marc Marquez yang sedang memulihkan diri di putaran terakhir "Sangat sulit bagi kami dan bahkan lebih sulit lagi saat Anda memulai sejauh itu di grid. Itu benar-benar mimpi buruk!" kata Aleix Espargaro.

"Saya tidak bisa menyalip siapa pun dan mesinnya sangat lambat karena panas. Saya sangat menderita. Dalam tiga putaran terakhir, saya hampir tidak bisa bertahan sampai akhir. Saya bahkan tidak bisa memegang stang, panasnya luar biasa.” Espargaro mengklaim tidak ada peningkatan signifikan yang dilakukan untuk mengurangi panas sejak tahun lalu. "Sama sekali tidak, bahkan lebih buruk saat Anda berada di belakang grid," kata Espargaro.

"Pagi ini, saya merasa kuat saat pemanasan, tetapi saat start, mustahil untuk mengejar ketertinggalan. Tidak ada cara untuk menyalip. Motornya sangat, sangat lambat."

Prosedur restart cepat, setelah bendera merah dikibarkan, disebut oleh beberapa pebalap sebagai penyebab panas yang dipancarkan motor di lap-lap awal. Tekanan ban depan Espargaro juga melonjak di udara yang kotor.

"Saya memulai dengan sangat, sangat rendah dan pada tiga lap terakhir saya bahkan tidak bisa mengerem karena suhu [ban]," katanya.

Artikel Tag: motogp malaysia, Aleix Espargaro, Aprilia Racing