Xander Schauffele Akhirnya Pupus Paceklik Gelar Major Di Tur PGA
Xander Schauffele berhasil mengalahkan kapten LIV Golf League Bryson DeChambeau dan pegolf Norwegia Viktor Hovland di babak final turnamen PGA Championship pada hari Minggu (19/5) di Valhalla Golf Club.
Setelah memulai hari sebagai pemuncak klasemen bersama pemenang major dua kali, Collin Morikawa, Schauffele membungkam para kritikus yang mengklaim dia tidak bisa menang di kejuaraan major, meski merupakan salah satu pegolf terbaik di dunia.
Dia mencatat skor 6-under 65 di babak final untuk menyelesaikan dengan total 72 hole dengan skor 21-under dan mengalahkan DeChambeau dengan selisih 1 pukulan dan Hovland dengan 3 pukulan.
Xander Schauffele, 30 tahun asal San Diego, mencatat skor 72 hole terendah terhadap par dan total skor 72 hole terendah (263) dalam kejuaraan major.
Ini merupakan kemenangan PGA Championship kesembilan berturut-turut yang dimenangkan oleh seorang pegolf Amerika.
"Saya sebenarnya agak emosional setelah putt itu masuk," kata Xander Schauffele, yang kemenangan terakhirnya adalah di Scottish Open pada Juli 2022. "Sudah lama sejak saya menang. Saya terus mengatakan itu sepanjang pekan, saya hanya perlu tetap fokus. Namun, sulit sekali untuk tetap fokus hari ini, tetapi saya mencoba sepanjang hari untuk tetap fokus pada apa yang saya coba lakukan dan mempertahankan setiap hole di depan saya. Mendapat beberapa keberuntungan aneh saat mendekati akhir, tapi sekarang semuanya baik-baik saja."
Schauffele, pegolf peringkat 3 dunia, menjadi salah satu pemain paling berprestasi sejak bergabung dengan PGA Tour pada 2017. Dengan sembilan kemenangan di PGA Tour dan DP World Tour, Schauffele konsisten masuk top-10 di empat kejuaraan major. Dia juga meraih medali emas di Olimpiade yang diadakan di Tokyo pada tahun 2021.
Satu-satunya hal yang belum Xander Schauffele raih hingga Minggu lalu adalah kemenangan di Masters, PGA Championship, U.S. Open, atau The Open, dan dia telah berada dalam persaingan untuk memenangkan satu kejuaraan major sebanyak siapa pun dalam delapan tahun terakhir.
Dia telah mengalami banyak kekalahan menyakitkan. Dia berbagi posisi kelima dalam debutnya di kejuaraan major di U.S. Open 2017 di Erin Hills di Wisconsin dan mengumpulkan 12 finis di top-10 dan enam finis di top-5 dalam 27 penampilan major pertamanya sebelum pekan ini.
"Itu hanya kebisingan," kata Schauffele tentang diberi label sebagai pegolf terbaik di dunia tanpa kemenangan kejuaraan mayor. "Itulah yang saya pikirkan. Saya merasa saya telah melakukan cukup banyak pekerjaan, saya cukup baik untuk melakukannya. Saya hanya perlu menenangkan pikiran saya dan benar-benar melakukannya."
Xander Schauffele berposisi posisi di puncak menuju babak final dari 2018 Open Championship di Carnoustie Golf Links di Skotlandia, tetapi mencetak 2-over 72 di babak final dan kalah dari Francesco Molinari dari Italia dengan selisih 2 pukulan.
Ada sepasang kekalahan memilukan di tahun 2019. Di Masters, Schauffele sama-sama memimpin di skor 12-under dengan empat hole tersisa. Dia hanya bisa melakukan par di sisa pertandingan dan kalah dengan selsih 1 pukulan dari Tiger Woods, yang memenangkan jaket hijau kelimanya. Dua bulan kemudian, Schauffele berbagi posisi ketiga di U.S. Open di Pebble Beach Golf Links di California, kalah dari Gary Woodland dengan selisih 6 pukulan.
Akhir dari Masters 2021 sama-sama melelahkan. Schauffele berdiri di hole ke-16 tertinggal 2 pukulan dari pemenang Hideki Matsuyama setelah membuat empat birdie berturut-turut. Tembakan tee Schauffele pada hole par-3 yang ikonik itu tertahan oleh angin yang tidak dapat diprediksi di Augusta National Golf Club. Bola memantul ke dalam air. Dia membuat triple-bogey dan berbagi posisi ketiga, 3 pukulan di belakang Matsuyama.
Baru saja pekan lalu, Xander Schauffele menyia-nyiakan keunggulan 2 pukulan atas Rory McIlroy di babak final Wells Fargo Championship di Quail Hollow dan akhirnya kalah 5 pukulan darinya.
"Saya tidak pernah melihatnya sebagai kekurangan," kata Schauffele tentang tidak memenangkan kejuaraan major sebelumnya. "Saya melihatnya sebagai seseorang yang berusaha sangat keras dan membutuhkan lebih banyak pengalaman. Semua kekalahan itu bagi saya, bahkan pekan lalu, perasaan semacam itu, itu akan sampai pada titik tertentu. Itu hanya membuat ini semakin manis."
Pada hari Minggu, semua bekas luka itu terasa seperti kenangan yang jauh ketika dia akhirnya mengangkat Trofi Wanamaker.
Artikel Tag: Xander Schauffele
Published by Ligaolahraga.com at https://www.ligaolahraga.com/golf/xander-schauffele-akhirnya-pupus-paceklik-gelar-major-di-tur-pga
Belum ada komentar.
Jadilah yang pertama berkomentar disini