Berita Golf: Derai Air Mata di Turnamen Terakhir Se Ri Pak

Ligaolahraga – Gegap gempita kemenangan Brittany Lang, juga diwarnai dengan momen menyentuh, ketika Se Ri Pak meninggalkan lubang 18 pada lanjutan babak final US Women’s Open, di CordeValle. Pak menyudahi laga terakhirnya itu, dengan air mata berderai.

“Banyak emosi melintas di pikiran saya saat itu,” kata Pak.

Prestasi dan kiprah Pak selama berada di dunia golf, menjadi inspirasi bagi para pegolf muda di kampong halamannya, Korea Selatan. Hal itu dimulai tatkala Pak berhasil memenangkan US Women’s Open di Blackwolf pada tahun 1998.

“Saya pikir saya akan baik-baik saja, tetapi ternyata saya tak sanggup menahan rasa haru ini,” lanjut Pak, yang tidak menangis sendirian di tepi lapangan.

“Ketika saya melihat ia menangis, air mata mulai mengalir juga dari mata saya,” kata Na Yeon Choi. “Saya teringat awal mula saya terjun ke dunia golf, dan betapa banyaknya pegolf Korea yang terinspirasi dari dirinya. Ia memberikan kami impian besar, membuka jalan bagi kami semua. Tapi ini bukan air mata kesedihan. Saya rasa ini adalah momen yang sangat berarti.”

Dalam turnamen terakhirnya, Pak gagal melesakkan bola 3 kaki pada sesi pertandingan hari Jumat (8/7) lalu. Ia mengumpulkan 80 pukulan, namun angka itu tentunya akan terlupakan dengan cepat mengingat prestasi yang dimiliki Pak jauh lebih membanggakan untuk dikenang. Pak memiliki total 25 gelar LPGA, lima di antaranya adalah gelar dari turnamen mayor. Deretan itu lah yang tak mungkin dilupakan oleh para junior-joniornya yang masih merintis karir di LPGA.

Untuk melepas Pak, para panitia USGA, sang Hall of Fame Karrie Webb, serta Christina Kim, menanti di pinggir lapangan untuk memberikan pelukan hangat tanda perpisahan.

“Saya merasa seperti orang paling beruntung di dunia,” tutuk Pak.

Artikel Tag: golf news, lpga tour, us women's open, lydia ko, brittany lang, se ri pak, christine kim, karrie webb