Liam Lawson Bukan Pebalap Terburuk dalam Dua Balapan

Berita F1: Mantan pebalap junior Red Bull dan pembalap Toro Rosso Jaime Alguersuari telah menunjukkan dukungannya kepada Liam Lawson menyusul pengumuman bahwa ia akan digantikan di Red Bull Racing oleh Yuki Tsunoda dari Grand Prix Jepang – dengan mengatakan bahwa performa pebalap Selandia Baru itu “tidak seburuk yang terlihat”.

Lawson memperoleh promosi ke Red Bull untuk tahun 2025 setelah tampil mengesankan di tim saudara mereka, Racing Bulls (sebelumnya AlphaTauri dan Toro Rosso), tetapi kesempatan impiannya segera berubah menjadi mimpi buruk melalui akhir pekan yang menantang di Australia dan China.

Dengan Lawson yang tersingkir di Q1 dan kemudian tersingkir dari pembukaan musim, dan lolos terakhir untuk Sprint dan Grand Prix seminggu kemudian, pimpinan Red Bull telah membuat keputusan cepat untuk menempatkan Tsunoda di tempatnya di Suzuka.

Ini adalah periode terpendek yang pernah dialami oleh pebalap Red Bull yang berpengalaman, satu Grand Prix lebih sedikit dari Robert Doornbos di akhir musim 2006, dan Alguersuari merasa Lawson layak mendapatkan lebih banyak akhir pekan untuk membuktikan dirinya.

"Liam Lawson masih baru, dia belum mengenal mobilnya, belum mengenal timnya, belum mengenal lintasannya, jadi Anda perlu memberinya sedikit waktu," kata Alguersuari kepada F1.com, saat ditanya mengenai reaksinya terhadap keputusan pembalap terbaru Red Bull.

“Liam tidak seburuk yang terlihat. Anda bisa menduga bahwa ia akan kesulitan di awal musim, dan ia tidak akan seburuk itu seiring berjalannya musim. Anda tidak bisa menjadi pahlawan dan kemudian [menjadi] pebalap terburuk dalam satu atau dua balapan.”

Artikel Tag: Liam Lawson, f1, Red Bull